Harapan Wali Kota di HJKS ke-728, Semua Warga Miliki Pekerjaan

Eri Cahyadi

Surabaya, Bhirawa
Tepat hari ini, Senin (31/5), Pemkot Surabaya memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-728. Dengan usia yang lebih dari tujuh abad ini, ada banyak harapan yang diinginkan untuk Kota Surabaya. Seperti yang diharapkan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Di HJKS yang ke-728 ini, Wali Kota Eri berharap seluruh masyarakat Surabaya dapat memiliki pekerjaan. Baik pekerjaan melalui UMKM maupun di perusahaan. “Saya selalu katakan, masyarakat Surabaya ini harus memiliki pekerjaan semua. Apakah pekerjaan yang melalui UMKM atau dia kontrak dengan sebuah perusahaan,” katanya, Minggu (30/5).
Selain mendapat pekerjaan, Wali Kota Eri juga menginginkan seluruh warga Surabaya pendapatannya dapat mencapai minimal UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota). Atau, dalam setiap KK (Kartu Keluarga) pendapatannya terakumulasi Rp7 juta.
Untuk mencapai harapan itu, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan strategi. Nah, strategi ini disiapkan sebagai bentuk intervensi bagi warga yang pendapatannya masih dibawah UMK. Namun, agar pemberian intervensi ini dapat tepat sasaran, Pemkot Surabaya saat ini juga tengah menyelesaikan pembaruan data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Data MBR tersebut, nantinya yang dijadikan rujukan oleh pemkot untuk memberikan intervensi kepada warga yang pendapatannya masih di bawah UMK. Wali Kota Eri menargetkan, pendataan MBR yang dilakukan melalui kelurahan dan kecamatan bisa rampung pada 4 Juni 2021. “Insya allah ketika 4 Juni 2021 (pendataan) selesai, kita bisa tahu berapa yang dibawahnya Rp 4 juta (UMK). Nah, itu nanti yang kemudian kita sentuh (intervensi),” tandasnya.
Lebih jauh, Wali Kota Eri mengungkapkan salah satu gambaran wajah pembangunan Kota Pahlawan ke depan. Menurutnya, karena Surabaya tergolong sebagai kota jasa, maka harus ada tempat-tempat yang strategis untuk bisa menggerakkan ekonomi.
Bagi Wali Kota Eri, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, tak hanya dilakukan dengan cara memberikan peluang kepada para investor besar. Tapi, bagaimana bisa menggerakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya.
“Menggerakkan ekonomi, tidak hanya kita memberikan peluang kepada investor yang besar-besar. Tapi, bagaimana menggerakkan ekonomi ini juga bisa dari UMKM yang kita bina. Inilah wajah Kota Surabaya (ke depan),” katanya.
Untuk itu, langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana menciptakan sebuah tempat baru di Surabaya yang bisa bermanfaat dan memberikan impact besar bagi pelaku UMKM. Artinya, tempat tersebut sebagai salah satu bentuk investasi yang dapat berimpact terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Bukan infrastruktur yang memang harus tampak, tetapi tidak langsung menyentuh ke masyarakat. Tapi, kita harus membuat sesuatu yang baru, investasi yang baru dan itu bisa menarik masyarakat yang bekerja di sana,” jelas Wali Kota Eri.
Meski demikian, terobosan yang bakal dilakukannya ini tentu dibutuhkan sebuah akses dukungan transportasi. Makanya, Wali Kota Eri juga menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya saat ini tengah fokus menyediakan akses transportasi massal. “Karena memang saat ini kita fokus ke transportasi massal,” ungkap dia.
Terobosan lain yang sedang disiapkan Wali Kota Eri adalah bagaimana menyiapkan sebuah tempat yang dapat menjadi pusat jujukan kegiatan masyarakat. Misalnya, dalam bidang olahraga, lokasi yang dipilih adalah kompleks Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Nah, di kompleks tersebut, tentu harus ada beberapa variable pendukung. Seperti, untuk lintasan lari atau fasilitas olahraga pendukung lainnya. Maka, secara otomatis di kompleks tersebut juga terbentuk rumah-rumah makan serta kafe.
“Nah, wajah Surabaya (akan) kita ubah seperti itu. Jadi investasi yang masuk, sesuatu yang dibangun oleh pemerintah itu adalah yang bisa menunjukkan bahwa warga Surabaya tidak ada lagi yang tidak bisa bekerja,” ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini.
Di samping itu, salah satu fokus rencana ke depan Wali Kota Eri adalah berkaitan dengan restorasi pasar tradisional. Rencananya, di tahun 2022 mendatang, Pemkot Surabaya memiliki planning dengan menjadikan beberapa pasar sebagai percontohan prioritas.
“Jadi dia (pasar) tetap menjual kebutuhan pokok, sayur, beras dan sebagainya. Tapi bentuknya dia menjadi pasar yang bersih, kayak supermarket, ada trolinya. Itu sedang kita bentuk sekarang. Insya allah kita akan terapkan di tahun 2022,” pungkasnya. [iib]

Tags: