Harga Cabai di Kabupaten Bondowoso Mulai Naik

Harga cabai di Kabupaten Bondowoso mulai naik sejak akhir tahun 2022. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa.
Kurangnya pasokan stok dari petani lokal, harga cabai di pasaran Bondowoso naik. Akan tetapi, meski demikian jumlah pembeli malah lebih banyak dibanding harga cabai masih stabil.

Salah satu pedagang di Pasar Induk Bondowoso, Saiful Rizal mengatakan, kenaikan cabai sudah terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu.Tepatnya tiga hari menjelang pergantian tahun.

Kata dia, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan dari petani. Karena cuaca ekstrim yang terjadi, membuat mereka mencabut tanamannya. “Kalau musim hujan, kualitas cabe banyak yang rusak memang,” katanya.

Rizal juga menyampaikan, saat ini untuk harga cabai rawit di Pasar Induk Bondowoso berkisar pada harga Rp 60 ribu hingga Rp 67 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga cabai masih sekitar Rp 40 hingga Rp 45 ribu saja per kilogram.

Hampir seluruh pedagang yang ada di tempat tersebut, menjual dengan harga yang sama. Karena memang harga dari tengkulak rata-rata sama. Terlebih mereka banyak mengambil dari luar kabupaten.

“Kami siasati dengan mengambil stok cabai, hingga ke Situbondo dan Probolinggo,” terang Rizal kepada awak media saat dikonfirmasi.

Sementara berdasarkan data dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) Jatim, (3/1). Harga cabai biasa di Pasar Induk masih berkisar di angka Rp 22 ribu. Sementara cabai rawit berkisar di angka Rp 40 ribu. Tidak ada kenaikan yang tercatat di data tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, kepala UPT Pasar, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Didik Muriyanto membenarkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, terjadi kenaikan harga sejumlah bahan pokok, termasuk cabai. Kenaikannya dianggap cukup banyak.

Namun untuk saat ini lanjut dia, kenaikan harga cabai ini dinilai belum terlalu mengkhawatirkan, sehingga belum dilakukan tindakan lebih. Seperti mendatangkan stok cabai dari luar daerah.

Sama dengan yang dilakukan ketika terjadi lonjakan harga, beberapa tahun lalu. “Untuk saat ini masih belum. Tapi pasti kami upayakan,” tegasnya.

Dijelaskannya, bahwa salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga cabai di Pasar Induk Bondowoso ini karena cuaca buruk yang masih terus terjadi.

Yanah mana membuat para petani memilih mencabut tanaman cabainya. Karena hasilnya sudah tidak maksimal. Hal ini berdampak pada stok cabai yang ada di pasar. “Banyak yang mati tanaman cabai itu. Sama gagal panen juga,” pungkasnya. [san.bb]

Tags: