Harga Gabah di Petani Mahal, Harga Beras Cenderung Naik di Bojonegoro

Salah satu pedagang beras di pasar kota Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa
Diawal tahun baru 2018 ini, sejumlah pedagang dan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, masih dibuat resah dengan harga sejumlah kebutuhan pokok yang masih melambung, tak terkecuali harga beras yang merupakan kebutuhan utama.
Waris, salah satu pedagang beras di pasar Banjarejo Bojonegoro mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak beberapa waktu lalu, bahkan sudah terjadi sejak sebelum tahun baru.
“Harga beras saat ini sudah mencapai Rp10.500 perkilogramnya,” ujarnya, kemarin (7/1)..
Kenaikan harga itu dikarenakan saat ini jarang ada panen padi di kalangan petani, dan harga jual gabah juga sangat mahal, sehingga kenaikan harga beras cukup terasa di tingkat konsumen.
“Sejak beberapa minggu ini dirinya memang kesulitan mendapatkan pasokan beras, pasalnya beberapa pedagang asal Jawa Tengah maupun Jawa Barat juga membeli di daerah Bojonegoro,” terangnya.
Dengan tingginya harga beras saat ini, dirinya berharap agar dinas terkait ikut membantu untuk mencarikan solusi agar harga beras di Bojonegoro bisa turun harga.
Terpisah Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Bojonegoro, Agus Hariana mengatakan, hasil analisa Disdag kenaikan harga beras sudah terjadi sejak bulan November 2017 lalu bahkan hingga saat ini kenaikan masih terjadi.
“Selain itu, Kenaikan harga beras itu juga dipicu mahalnya harga jual gabah di tingkat petani yang mencapai 5.700 dan kurangnya suplai dari dari petani,” jelas Agus Sapaan.
Dengan adanya kenaikan harga yang terjadi sejak bulan November kemarin, pihak Disdag telah melakukan beberapa terobosan yakni dengan menggelar pasar murah di beberapa Kecamatan.
Agus menerangkan, operasi pasar murah bertujuan mengendalikan harga yang dilakukan oleh Bulog.
“Biasanya operasi pasar itu dilakukan pada momentum tertentu seperti menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) maupun adanya lonjakan kenaikan harga 5 persen, karena itu sudah diatur di Surat Kemendag,” pungkasnya.
Sementara harga beras pantauan dilapangan dengan kualitas sedang sebelumnya di harga Rp 9.500 dan kualitas bagus Rp10.500, sekarang untuk beras kualitas bagus seperti terate diharga sekitar Rp12.000, borobudur Rp11.800 perkilogramnya, dan untuk merek bekisar diharga Rp11.500. Untuk harga sedang seperti rojolele sekitar Rp10.500 hingga Rp10.700. [bas]

Tags: