Hari Tani Diwarnai Tuntut Mundur Kadispertanak

Demontrans-Membakar-Keranda-sebagai-Simbol-Matinya-Kesejahteraan-Petani.

Demontrans-Membakar-Keranda-sebagai-Simbol-Matinya-Kesejahteraan-Petani.

Bangkalan, Bhirawa
Permasalahan pertanian yang selama ini mencekik para tani tidak pernah menjadi perhatian yang serius dari pemerintah, sehingga komuditas pertanian semakin menurun, bahkan semakin terperosok dalam jurang keterbelakangan, hal ini membuat petani semakin terbelakang.
Hal ini juga dikeluhkan oleh para petani di Kabupaten Bangkalan Madura, karena selama ini setiap akan memulai penggarapan ataupun panen padi, petani selalu mengeluhkan sulitnya sarana, alhasil, pencapaian kualitas hasil pertanian tambah menurun, hal ini diungkapkan para petani saat melakukan aksi di depan Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan, Senin, (21/9).
“Kondisi Pertanian di Bangkalan sangat ironis sekali, hal ini karena minimnya alat-alat pertanian yang modern, ini juga diperparah tidak adanya sosialisasi dari dinas terkait, bagaimana menghasilkan padi yang kualitasnya baik,” ungkap orator Aksi.
Lebih lanjut, kelompok tani yang tergabung dalam Fraksi Bangkalan Independen (FBI), mengelu-elukan agar Kepala Dispertanak Bangkalan mundur dari jabatannya, karena dianggap tebang pilih dalam melaksanakan program pertanian. “Yang mendapat bantuan alat-alat pertanian modern hanya kelompok-kelompok tertentu,” teriaknya.
Aksi yang dimulai dari Stadion Bangkalan dengan jalan kaki menuju Kantor DPRD dan Berakhir di Kantor Dispertanak Bangkalan, diwarnai pembakaran kerenda tepat di depan pintu masuk Dispertanak, hal ini dianggap sebagai simbol matinya kesejahteraan petani di Kabupaten Bangkalan?. “Dewan harus lebih meningkatkan pengawasannya serta proaktif terhadap pelaksanaan program ataupun proyek pertanian,” tandasnya saat mengakhiri aksi di depan Gedung DPRD Bangkalan.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan saat menemui para pendemo, menyampaikan, sebetulnya pada tahun 2015 ini Pemerintah Bangkalan telah mengeluarkan bantuan untuk para petani sebanyak 100 Hendraktor. “Kalau memang tidak tepat sasaran ini harus dilaporkan, maka semua harus mengawasinya,” ucap Khotib, salah satu anggota Komisi B, saat menemui para pendemo.
Bahkan, ?lanjut Politisi Asal Partai PKB ini, usulan yang disampaikan oleh para demonstran ini, dewan akan mengakomudir pada anggaran tahun 2016 yang akan datang, namun ia menekankan agar kelompok tani yang bukan fiktif, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan, merespon positif terhadap aksi yang dilakukan para petani, menurutnya, ini merupakan bentuk masukan yang positif untuk kemajuan pertanian di Bangkalan. “Saya sangat berterima kasih, karena masyarakat juga mengontrol program-program yang dilakukan pertanian,” ucap Kadispertanak, Abd. Rozak, di tengah-tengah para demonstran.
Ia juga mengatakan, Dispertanak siap menjadi mitra bagi kelompok tani (Poktan) yang merasa terabaikan, ?bahkan akan melakukan evaluasi terhadap Poktan, asalkan Poktan yang diajukan legal. “Di tiap Kecamatan udah banyak Poktan, jadi harus antri untuk mendapatkan program pertanian,” ucap Rozak. [mb8]

Tags: