Hindari Kebocoran Dengan Jasa Akuntan

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meresmikan Gedung Kantor Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jatim di Jl Krukah Utara Surabaya, Kamis (7/4) kemarin.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meresmikan Gedung Kantor Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jatim di Jl Krukah Utara Surabaya, Kamis (7/4) kemarin.

Wagub Resmikan Graha IAI Jatim
Surabaya, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meresmikan Gedung Kantor Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jatim di Jl Krukah Utara Surabaya, Kamis (7/4) kemarin. Gedung IAI Jatim yang berdiri megah berlantai tiga dibangun sejak 2015 dan selesai pada Maret 2016. Kantor tersebut dibangun diatas tanah seluas 184 meter persegi menghabiskan dana total Rp 4,3 miliar.
Dalam sambutannya Saifullah Yusuf mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung IAI ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi di bidang akuntan. Kehadirannya IAI di Jatim sangat penting di era ini karena akuntan menjadi bagian penting dapat membantu Jatim  dan Indonesia dalam memperbaiki  di sektor keuangan. “Semua harus memanfaatkan jasa akuntan, karena sangat penting dalam rangka transparansi anggaran, akuntabilitas, dan untuk supaya menghindari kebocoran-kebocoran,” pejabat yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Ia menjelaskan, sejak 2012 Pemprov Jatim telah melakukan nota kesepahaman (MOU) dengan IAI untuk meningkatkan Sumer Daya Manusia (SDM) dan tatakelola keuangan desa dan perangkat. Dengan kerjasama tersebut pemprov meminta bantuan IAI untuk mendidik dan mendiklat para kepala dan perangkat desa bidang akuntan. Hasilnya para kepala desa dan perangkat desa bisa membuat laporan secara rinci dalam mengelola keuangan desa.  “Kepala desa sebagai aktor pembangunan agar bisa mendapatkan masukan dari akuntan. Ini penting supaya kepala desa tidak salah dalam menggunakan uang rakyat,” ujarnya.
Gus Ipul mengatakan, Jatim dan Indonesia sangat mengharapkan kehadiran akuntan-akuntan yang andal yang benar-benar terigretasi internasional. Karena di era MEA ini Jatim dan Indonesia tidak menginginkan akuntan-akuntan asing datang mencari pekerjaan di daerah yang dipimpinnya.  “Oleh sebab itu para akuntan-akuntan muda yang baru lulus dari perguruan tinggi harus mempersiapkan diri dan bergabung ke IAI untuk belajar menjadi akuntan yang andal berstandar internasional,” jelasnya.
Sementara, Ketua IAI Wilayah Jatim Tjiptohadi Suwarjuwono mengatakan, IAI didirikan sejak 23 Desember 1957 di Jakarta sementara IAI Jatim pada 1970. Awalnya IAI didirikan bertujuan membimbing perkembangan akuntasi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan dan mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Tjiptohadi yang menjabat tiga periode ini menjelaskan, sebanyak 1.000 orang akuntan asal Jatim siap bertarung menjadi akuntan publik internasional di ASEAN. Mereka adalah para akuntan profesional yang sudah memperoleh sertifikat Chartered Accountant (CA) Indonesia. Sertifikat CA ini pengakuan sebagai Akuntan Profesional sesuai panduan internasional (IFAC). Sehingga mereka harus menaati Statement Membership Obligations& Guidelines International Federation of Accountants (FAC). “Jadi 1.000 orang akuntan dengan gelar CA dibelakang itulah yang bisa menjadi akuntan di negara lain di era MEA sekarang ini,” katanya usai peresmian.
Untuk mencapai tujuan dan fungsinya IAI Wilayah Jatim,  tambah Tjiptohadi, sebagai kepanjangan tangan IAI pusat melaksanakan beragam kegiatan di antaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan.
“Kemudian menjaga dan meningkatkan kopetensi akuntan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan, melaksanakan sertifikasi di bidang akutansi sebagai tolak ukur standar kualitas keprofesian serta menjaga kepercayaan pemakai jasa dan masyarakat luas,” tandasnya.
Perlu diketahui, IAI Jatim yang didirikan sejak 1970 pertama-tama anggotanya sekitar 300 orang, tetapi pada 2015 maju pesat sehingga anggotanya menjadi sekitar 3.120 orang meningkat lagi pada April 2016 menjadi 3.921 orang. Dengan rincian anggota utama 1.674 orang, anggota madya 685 orang dan anggota muda 1.562 orang. [geh]

Rate this article!
Tags: