Ikuti Akselerasi Pembinaan, Lima Tim P2MW Untag Matangkan Produk Kewirausahaan

Lima tim yang lolos dalam P2MW akan mendapatkan akselerasi pembinaan untuk mematangkan produk kewirausahaan yang diusung

Surabaya, Bhirawa
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya loloskan lima Tim Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari 12 tim untuk melanjutkan ke tahap akselerasi pembinaan. Jumlah ini mengalami peningkatan peserta dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya dua tim yang lolos pendanaan.
Lima tim yang lolos sebelumnya melewati berbagi tahapan. Mulai tahap penyaringan (screening) hingga proses inkubator bisnis, tahap Akselerasi Pembinaan P2MW merupakan proses mematangkan peserta dari segi pola dan metode pembinaan, serta sarana dan prasarana. Pembinaan digelar di Ruang 205 Gedung Prof Dr Ruslan Abdoelgani Untag Surabaya ini juga digenapi dengan dosen pembimbing dan para reviewer hasil inkubator produk mahasiswa.
Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro ST MT, yang turut hadir di Akselerasi Pembinaan P2MW menjelaskan luaran produk mahasiswa harus sesuai dengan apa yang dijanjikan.
“Kewajiban bagi Perguruan Tinggi (PT) untuk memonitoring dan mengevaluasi, tinggal dari kalian menyesuaikan apakah proposal yang sudah kalian kirim dan luaran yang kalian janjikan itu sudah sesuai. Luaran – luaran yang sudah dijanjikan harus kalian rancang dengan baik. Tidak perlu risau dengan monitoring,” ujarnya, Jumat (12/8).
Sistem pendampingan dan pembinaan mahasiswa P2MW akan disasarkan untuk kompetisi KMI Expo 2022. Tak hanya sekedar membina peserta, Akselerasi Pembinaan P2MW juga menyiapkan peserta baik dari sisi ilmiah maupun sisi pengelolaan produk-produk hasil mahasiswa.
Tampil sebagai reviewer, Direktur Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya, Supangat MKom ITIL COBIT, juga memberi usul dan gagasan untuk memaksimalkan proses pembinaan kepada lima tim yang hadir.
“Selamat teman – teman yang telah memiliki ide dan berhasil menelaah masukan yang diberikan, mungkin akan lebih baik jika dilampirkan lembar kerja mahasiswa (LKM) sebagai catatan jika ada kesulitan, tahapan apa saja yang sudah dikerjakan, bisa di list disitu nantinya,” ujar Dosen Informatika.
Lebih lanjut, Supangat menambahkan, diperlukannya tambahan dari literatur – literatur riset jurnal sebagai penguat. ”Jika kemarin hanya berdasarkan insting, kalian bisa menambahkan dari literatur-literatur riset jurnal sebagai penguat. Sehingga produk yang ada nantinya lebih terukur dengan hasil acuan yang dikomparasi,” jelasnya.
Dengan tahapan proses pembinaan yang cukup panjang, teratur dan terukur, mahasiswa lebih memiliki semangat tinggi dan arah yang semakin jelas. Diharapkannya Untag Surabaya memiliki lulusan yang ‘Berwirausaha’. [ina.fen]

Tags: