Indonesia Targetkan Ranking 30 Daya Saing Pariwisata

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Indonesia menargetkan mampu menempati ranking ke-30 pada 2019 dalam hal daya saing pariwisata dari saat ini yang masih berada pada peringkat 70 menurut World Economic Forum.
Target peningkatan daya saing pariwisata itu merupakan salah satu hasil kesimpulan Rapat Koordinasi Pemasaran Pariwisata bertema Strategi Target Kunjungan 20 Juta Wisman Tahun 2019 di Jakarta, Selasa.
“Ada beberapa hal yang harus dibenahi untuk mencapai target itu,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Selasa malam.
Pihaknya mengidentifikasi area kelemahan Indonesia untuk mampu mendongkrak daya saingnya terletak pada infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, dan health & hygiene.
Indonesia sendiri memasang target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang sampai 2019 dengan 275 pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
“Fokus pasar terdiri dari 16 negara dengan prioritas utama Tiongkok, Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Rusia,” katanya.
Pendekatan yang akan dilakukan untuk mencapai target itu yakni pariwisata bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan menerapkan kode etik pariwisata dunia melalui konsep Indonesia Incorporated.
Kementerian Pariwisata juga akan mengembangkan strategi pariwisata melalui branding dan promosi.
Untuk branding akan digunakan Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dengan juga menyertakan branding destinasi dan branding tematik yang dilakukan secara berkelanjutan baik online maupun offline.
“Khusus untuk branding destinasi digunakan brand destinasi diikuti dengan ‘by Wonderful Indonesia’,” katanya.
Sementara branding tematik diikuti “is Wonderful Indonesia” misalnya Diving is Wonderful Indonesia.
Rencananya pada 23 Desember 2014 akan diluncurkan branding tersebut agar kemudian bisa segera disosialisasikan ke daerah-daerah.
Lebih lanjut Rapat Koordinasi tersebut juga menyimpulkan soal promosi destinasi yang dinilai perlu dilakukan klastering destinasi yang akan dipetakan berdasarkan data statistik.
Hal ini akan dikaitkan dengan daerah yang memiliki potensi produk pariwisata yang kuat yang selama ini sudah menyumbangkan kontribusi besar di antaranya Bali, Jakarta, Batam, Bandung, dan Yogyakarta.
Daerah-daerah itu akan menggunakan brand lokal Great Bali, Great Jakarta, Great Batam, Great Bandung, dan Great Yogyakarta.
“Untuk daerah yang belum memiliki infrastruktur memadai akan dihubungkan oleh destinasi-destinasi yang sudah lebih dahulu siap,” katanya.
Sementara untuk branding tematik diusulkan pengembangan Great Komodo, Great Toba, dan Great Marine (Bunaken, Rajaampat, dan Wakatobi).
“Kami akan fokus untuk pada pengembangan ICT infrastruktur karena ini saya yakini lebih tepat dengan manfaat yang luas,” katanya. [ant.ira]

Tags: