Investor Bangun Pabrik Ragi di Kabupaten Malang, Petani Tebu Diuntungkan

Lahan tebu milik petani di wilayah Kec Bululawang, Kab Malang. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang salah satu daerah di Jawa Timur (Jatim) selain sebagai sentra pertanian padi, juga sebagai sentra tanaman tebu. Sehingga sudah ada investor yang telah menanamkan investasinya untuk membangun pabrik ragi di wilayah Kecamatan Bululawang, karena bahan untuk pembuat ragi adalah dari tetes tebu. Dan nantinya petani tebu dari hasil panennya bisa dijual di pabrik ragi.

“Pabrik ragi yang dibangun di Kabupaten Malang ini, yang jelas akan menguntungkan petani tebu. Mengingat selama ini, petani tebu menjual hasil panennya ke PG Kebonagung dan PG Krebet Baru, serta ke pabrik pengelola gula merah,” terang Wakil Bupati Malang Gatot Didik Subroto, Minggu (11/3), kepada wartawan.

Disampaikan, kabar baik bagi petani tebu di Kabupaten Malang, hal ini jika pabrik ragi sudah selesai dibangun, maka akan membutuhkan banyak pasokan tetes tebu. Sedangkan investor yang membangun pabrik ragi di wilayah Kecamatan Bululawang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah memberikan kemudahan dalam perizinan. Karena semakin banyak investor yang menanamkan investasi di Kabupaten Malang, tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, dan bahkan juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Semakin banyak pabrik baru di Kabupaten Malang, juga akan mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Sehingga dirinya berharap investor lokal maupun asing kita berikan kesempatan untuk menanamkan investasi di Kabupaten Malang,” ujar Didik.

Menurut dia, pabrik ragi yang didirikan di Kecamatan Bululawang merupakan investor asing, yakni dari negara Prancis. Sedangkan pilihan investor asing itu, karena di Kabupaten Malang ini memiliki luas lahan tebu yang cukup besar di Jatim. Sehingga pabrik ragi membutuhkan pasokan tetes tebu dalam jumlah besar. Sebab, kabupaten ini merupakan penghasil gula dan tetes tebu potensial, karena memiliki lahan tebu yang begitu luas.

“Tetes tebu ini menjadi hal yang tak terpisahkan dari pabrik ragi. Sehingga petani tebu sangat diuntungkan dengan pabrik ragi yang dibangun ini, karena petani tebu ada pilihan dalam menjual hasil panen tebunya,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Didik yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang menjelaskan, pembangunan pabrik ragi akan selesai pada tahun 2022 mendatang. Dan tentunya akan menyerap ribuan tenaga kerja dari warga Kabupaten Malang, terutama pada warga di sekitar pabrik ragi. Sedangkan pabrik ragi itu membutuhkan 1000 orang tenaga kerja, yang diprioritaskan warga di daerah Bululawang dan sekitarnya.

“Namun, juga menyerap tenaga kerja dari daerah lain, termasuk tenaga kerja  yang profesional. Sehingga pabrik ragi ini merupakan investasi yang membanggakan, karena membawa nama besar Kabupaten Malang,” pungkasnya. [cyn]

Tags: