IPAL Industri Rusak Berpengaruh Cemari Kali

Tim Patroli Air Jatim ketika mengambil sample untuk mengetahui tingkat pencemaran

Tim Patroli Air Jatim ketika mengambil sample untuk mengetahui tingkat pencemaran

Pemprov Jatim, Bhirawa
Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur melangsungkan inspeksi mendadak ke sepanjang Kali (sungai, red) Surabaya. Hasilnya, limbah PT Miwon mencemari Kali Surabaya yang disebabkan kerusakan pada pompa blower IPAL (instalasi pengolahan air limbah), sehingga limbah tak terolah dengan baik.
“Limbah Miwon ini bulan lalu tanggal 26 Februari 2015 sudah diambil tim saat menyusuri Kali Surabaya. Setelah diujikan hasilnya jelek tidak memenuhi baku mutu. Setelah diklarifikasi ternyata pompa blowernya rusak sudah sebulan ini,” kata Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jatim, Imam Rochani, Kamis (26/3).
Ia menjelaskan, tidak berfungsinya pompa di IPAL seharusnya dilaporkan pada instansi terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab Gresik atau BLH Jawa Timur. Sayangnya, tidak adanya laporan tersebut maka Imam menduga tidak ada itikad baik dari pihak Miwon untuk memperbaiki kinerja IPAL.
“Seharusnya lapor kalau ada kerusakan di IPAL sehingga dari BLH Gresik atau BLH Jatim bisa segera memberikan masukan agar perbaikan bisa dilakukan segera. Kalau sudah sebulan ini rusak dan limbahnya yang di buang di Kali Surabaya buruk, tentu ini akan sangat berbahaya,” tandasnya.
Dari pantauan tim patroli di lokasi IPAL pabrik penyedap rasa tersebut, diketahui pompa blower yang rusak berada di bak aerasi unutk proses biologis limbah. Dengan begitu, bak tidak difungsikan dan limbah tidak melalui proses yang semestinya.
Tak hanya pompa yang tidak berfungsi, timjuga menemukan banyak lagon (kolam penampungan limbah di lahan Miwon yang hanya menggunakan media tanah bukan bak cor. Luas  dengan luas kolamnya pun cukup besar di lahan sekitar satu hektare. Lagon tersebut juga berpotensi mencemari tanah karena limbah yang belum terolah bisa meresap.
Dari kedua temuan tersebut, tim pun mengambil sampel dari titik lepas outlet limbah yang mengarah ke Kali Surabaya dan di lagon sekitar IPAL. Untuk titik outlet limbah saat diuji petugas dari Perum Jasa Tirta (PJT) I pukul 14.45 WIB diketahui limbahnya bersuhu 32,8 derajat celcius dengan pH 7,88. Sedangkan limbah yang berada di lagon diambil pukul 15.45 WIB dengan suhu 35,2 derajat celcius dan pH 7,91.
Selanjutnya, Tim Patroli Air Jatim melalui BLH (Badan Lingkungan Hidup, red) Jatim membuatkan berita acara pengambilan sampel limbah pabrik yang berlokasi di Driyorejo Gresik tersebut. Salah satu karyawan Miwon bernama Wahyu yang mendampingi tim patroli dalam memantau IPAL dan pengambilan sampel limbah memberikan klarifikasi.
“Sejak sebulan yang lalu memang pompa blower kami yang di IPAL mengalami kerusakan. Beberapa waktu lalu kami sudah memanggil tim dari Korea untuk memperbaiki. Namun karena mesinnya yang rusak maka harus ada proses penggantian,” ungkap Wahyu pada tim.
Saat ini pihaknya masih menunggu kabar dari teknisi asal Korea. Rencananya mesin blower yang rusak akan diganti namun harus menunggu kiriman suku cadang dari negeri ginseng. Saat ditanya kapan bisa selesai perbaikan, Wahyu tidak bisa memastikan. “Ya, kami berhahap segera selesai perbaikannya,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, Imam memastikan limbah dari Miwon bakal tetap mencemari Kali Surabaya yang notobene sebagai air baku untuk air minum warga di Surabaya. “Kita lihat saja apa upaya Miwon. Tentunya akan terus kami pantau dan bulan depan (April) akan kami datangi lagi unutk melihat upaya perbaikannya,” katanya.  [rac]

Tags: