ISIS Diduga Muncul di Madura, Kapolda Jatim Imbau Jajaran Siap Siaga

Kabid-Humas-Polda-Jatim-Kombes-Pol-Frans-Barung-Mangera-mengecek-kesiapan-persenjataan-anggota-setelah-adanya-isu-ISIS-masuk-Madura-Rabu-57-di-Pos-Pintu-Masuk-Mapolda-Jatim.

Polda Jatim, Bhirawa
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin kembali mengintruksikan anggota jajaran Polda Jatim untuk selalu waspada dan siap siaga akan serangan maupun ancaman kelompok teroris. Perintah Kapolda ini , mengantisipasi dugaan kelompok radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) masuk ke wilayah Madura.
Sebelumnya Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Hamidin yang dilansir beberapa media di Madura menyebut ISIS sudah masuk kawasan Madura.Atas  dugaan tersebut Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengaku kabar tersebut masi h sebatas isu belaka.
Meskipun demikian pihaknya tetap mengintruksikan seluruh anggota jajaran Polda Jatim untuk waspada akan adanya gangguan kamtibmas pihak luar.
“Mengenai kabar teroris masuk ke wilayah Madura, itu masih isu. Masuk maupun tidak masuk, Polda Jatim tetap waspada. Salah satu wujud konkretnya yakni antisipasi di Mako-mako dengan dijaga anggota bersenjata lengkap,” kata Irjen Pol Machfud Arifin usai pelaksanaan anjangsana pada rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke 71, Rabu (5/7).
Kesiap siagaan ini dibuktikan dengan pemantauan secara intensif Polres dan Polsek jajaran Polda Jatim. Tujuannya, lanjut Machfud, guna mengecek kewaspadaan dan kesiap siagaan anggota di lapangan maupaun yang berjaga di pos pantau di tempat tugas masing-masing.
“Semua anggota sudah kami lakukan pengecekkan. Apabila dijumpai anggota jaga yang tertidur, akan kami hukum,” tegasnya.
Apalagi terdapat anggota yang lenggah maupun tidak waspada, Kapolda berjanji akan memberikan sanksi terhadap anggota tersebut, sekaligus memberikan contoh terhadap anggota lainnya. Untuk beberapa annggota yang teledor saat berjaga, Machfud mengaku, akan memberikan hukuman berupa upacara dengan mengenakan helm.
“Polda Jatim prinsipnya siap siaga untuk mengamankan diri, kesatuan maupun mako,” ucapnya.
Ditanya terkait jaringan teroris yang menyamar sebagai profesi tertentu, Machfud menambahkan, memang ada satu jaringan yang menyuruh anak buahnya untuk menyamar dengan tidak pakai jenggot dan menjadi profesi tertentu.
“Apapun modusnya kami tetap waspada. Tapi Polisi juga punya tugas pelayanan dan pengayoman, jangan ada orang tanya tiba-tiba kita todong senjata,” tambahnya.
Kapolda mencontohkan, salah satu kewaspadaan yang dilakukan anggotanya ialah saat mengamankan dua orang mencurigakan yang hendak menumpang tidur di mushala Polsek Glenmore Polres Banyuwangi. Dimana ada dua orang yang menumpang tidur perjalanan dari Sidoarjo ke Bali, tapi di tasnya berisi senjata tajam, makanya diperiksa.
“Kita kan tidak tahu apa yang mau mereka lakukan. Yang penting harus diperiksa terlebih dahulu, guna mengantisipasi serta menunjukkan kesiapan kami dalam mengantisipasi ancaman teroris,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah perihal isu ini, Ketua FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Jatim, Soubarisman belum bisa membenarkan adanya dugaan kelompok ISIS masuk Sumenep, Madura. Namun, pada penelitihannya tahun 2015 silam, Soubar mengaku ada kader-kader yang dididik Abu Bakar Ba’asyir (terpidana kasus terorisme).
Dari hasil penelitian, lanjut Soubar, operasional kaderisasi yang dilakukan Abu Bakar Ba’asyir dilakukan di Pulai Sapeken dan Pulau Kangean, Sumenep, Madura. Namun Soubar enggan berspekulasi terkait kaderisasi itu terkait kelompok radikal ISIS.
“Ketika Abu Bakar Ba’asyir sering memberi ceramah di Sumenep, Madura, ada beberapa orang yang ikut dirinya. Oleh Abu Bakar Ba’asyir, mereka dimasukkan ke pondok pesantren Ngruki, setelah selesai mereka dikembalikan ke Madura,” tambahnya. [bed]

Tags: