ITS Akan Buka Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi

Rektor ITS bersama jajaran Warek dalam diskusi Renstra 2021-2025.

Langkah Sinkronkan SDM dari Berbagai Keilmuan
Surabaya, Bhirawa
Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) berencana menyatukan program pendidikan lintas disiplin ilmu tingkat pascasarjana dalam Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochammad Ashari menjelaskan, selama ini di ITS sudah terdapat berbagai program interdisiplin tingkat pascasarjana, namun masih tersebar di berbagai organisasi ITS.
“Maka dari itu, program-program ini akan disatukan dalam satu wadah Sekolah IMT yang akan mensinergikan sumber daya ITS,” ujarnya, Senin (15/2).
Menurut Ashari, model pendidikan interdisiplin sangatlah tepat untuk menyinkronkan sumber daya dari berbagai ilmu yang ada di ITS. SIMT ini pun nantinya akan dipimpin oleh dekan yang bertanggung jawab kepada Rektor dan berkoordinasi dengan Direktur Pascasarjana dan Pengembangan Akademik (Dirpaspa) ITS. Sebab, tiap bidang pekerjaan tidak hanya satu ilmu disiplin yang diperlukan. Pada setiap keputusan yang akan dibuat, memerlukan aspek finansial, manusia, dan teknis yang harus diperhatikan.
“Dengan adanya SIMT ini diharapkan akan hadir berbagai program atau bidang peminatan baru yang mengolaborasikan dosen dari berbagai departemen di ITS. Program inilah yang akan menjembatani berbagai disiplin ilmu untuk memenuhi kebutuhan nyata pada industri,” ungkap Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.
Ia melanjutkan, melalui SIMT ITS mewujudkan cita-cita mengelola pendidikan interdisiplin lintas rumpun keilmuan dalam satu atap untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Program inilah yang akan menjembatani berbagai disiplin ilmu untuk memenuhi kebutuhan nyata pada industri.
“Selain itu, ITS pun perlu menjadi pelopor dalam pengelolaan pendidikan interdisiplin lintas rumpun keilmuan dalam satu atap,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT menambahkan adanya SIMT ini, berarti ITS akan memiliki tujuh fakultas dan satu sekolah yang nantinya akan memiliki tiga jenis program yaitu Program Pendidikan Pascasarjana Interdisiplin, Program Profesi Insinyur, dan Program Sertifikasi Profesional.
Program Pendidikan Pascasarjana Interdisiplin ITS terdiri atas Program Studi (Prodi) Manajemen Teknologi yang terbagi dalam dua jenjang yakni Magister Manajemen Teknologi (MMT) dan Doktor Manajemen Teknologi (DMT). Untuk MMT, sebelumnya telah sukses diselenggarakan ITS dan terakhir berada di bawah Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD).
“Melengkapi program studi Manajemen Teknologi, kami berencana akan mendirikan program studi baru dibidang Teknologi Inovasi untuk mengakomodasi kebutuhan bidang-bidang ilmu interdisiplin. Misalnya terkait Energi Terbarukan, Mitigasi Kebencanaan atau bidang-bidang terkait Revolusi Industri 4.0 seperti Artificial Intelligence ataupun Internet of Things,” jelas Adi yang juga Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.
Sementara itu, Wakil Rektor III ITS Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi dan Sistem Informasi Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng menambahkan, SIMT akan dijalankan atas kerja sama kelembagaan antara SIMT, fakultas dan departemen di ITS, baik di tingkat strategis merancang kurikulum dalam menentukan pengajar dan pembimbing thesis misalnya.
Dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ini menjelaskan bahwa SIMT merupakan bentuk keseriusan ITS menata organisasi, mewujudkan pentingnya resource sharing di internal ITS serta menjemput peluang atas kebutuhan pendidikan interdisiplin.
“Di SIMT ini, seorang sarjana Teknik Kimia yang telah bekerja di industri semen, bisa mengambil S2 Manajemen Teknologi di bidang Analitika Bisnis, atau mengikuti Program Profesi Insinyur. Dia juga berkesempatan mengambil Program Sertifikasi Profesional,” tandasnya. [ina]

Tags: