ITS Tambah 76 kursi SBMPTN

387381_363364650346316_100000183510127_1703681_1135170279_nSurabaya, Bhirawa
Peluang masuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diprediksi bakal semakin terbuka lebar. Sejumlah calon mahasiswa dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak melakukan  daftar ulang per 17 Juni lalu.
Dari total calon mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 1.698 pendaftar, yang melakukan daftar ulang sebanyak 1.622 pendaftar. Dengan demikian, masih ada 76 kuota SNMPTN yang belum terisi hingga daftar ulang ditutup pada Selasa (17/6) malam lalu.
Humas SNMPTN dari ITS Ismaini Zain mengungkapkan, dari 76 calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang, 12 diantaranya merupakan peserta bidik misi yang masih akan divisitasi. Selain itu, ada dua mahasiswa  yang ternyata sudah terdaftar di PTN lain.
“Jadi kuoata yang sudah  pasti akan kosong sebanyak 64 kursi,” tutur Ismaini saat dihubungi, Rabu (18/6).
Sebelumnya, Ismaini mengatakan terdapat 12 calon mahasiswa baru jalur bidikmisi SNMPTN yang terancam dicoret. Sebab, data-data yang diajukan dianggap meragukan dan harus divisitasi ulang. Menurut dia, 12 penerima bidik misi ini diduga tidak memenuhi ketentuan sebagai penerima bidik misi. Sesuai ketentuan, pendapatan orangtua penerima bisik misi maksimal Rp 3 juta atau jika dibagi dengan jumlah anggota keluarga hanya sekitar Rp 750.000 per orang.
“Dari 12 penerima beasiswa ini ada yang pendapatan orangtuanya Rp 4 juta atau bahkan Rp 9 juta. Ada juga yang pendapatannya ditulis Rp 3 juta tetapi memiliki mobil atau rumahnya besar,”terang Ismaini. 12 penerima bidik misi yang diragukan ini berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Bali dan Jakarta.
Untuk mengisi kuota yang masih kosong tersebut, kuoata SNMPTN ini akan dialihkan ke jalur SBMPTN. Menurut Ismaini, pihak ITS tidak akan memberikan perpanjangan waktu daftar ulang jalur SNMPTN. Sebab, bisa jadi calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang itu mengikuti ujian SBMPTN. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang karena alasan teknis seperti keterlambatan pesawat, kapal atau sakit. Hal ini dimungkinkan dapat menyusul dengan catatan dapat menunjukkan bukti yang menguatkan.
“Tapi kemungkinan itu sangat kecil. Sebab, kalau memang sakit mereka mestinya bisa menghubungi panitia di ITS,” tutur dia.
Seperti diketahui, kuoata SBMPTN di ITS saat ini adalah 958 kursi. Dengan adanya penambahan kuota tersebut, otomatis akan bertambah menjadi 1.022 kursi. Jumlah calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang tahun ini, menurut Ismaini jauh lebih baik dari pada tahun lalu yang mencapai 101 pendaftar. “Jadi 64 ini sudah sangat bagus,” kata dia.
Berbeda dengan ITS, daftar ulang di Universitas Negeri Airlangga (Unair) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) masih berlangsung hingga hari ini, (19/6). Humas Unair Bagus Ani Putra mengatakan, data calon mahasiswa baru yang sudah melakukan daftar ulang belum dapat diketahui. Sebab, proses daftar ulang masih berlangsung sampai besok (hari ini).
“Daftar ulang baru di buka hari ini (18/6), dan baru akan ditutup besok (hari ini),” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: