Jagung Langka, Ribuan Peternak Ayam Protes Kementan

Tampak ribuan peternak Kabupaten Blitar saat mendatangi Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro Kabupaten Blitar, Senin (15/10) kemarin. [hartono]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Akibat jagung langka, ribuan peternak Kabupaten Blitar datangi Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar sambil membawa kandang ayam sebagai simbul kekecewaan.
Selain membawa kandang para peternak juga membawa ayam dan telurnya sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman karena kelangkaan komoditas jagung.
Untuk diketahui jagung adalah pakan utama ayam yang diternakkan baik untuk petelur maupun potong. Kabupaten Blitar sendiri merupakan salah satu pusat peternakan ayam petelur dan potong di Jatim.
Ketua Koperasi Peternak Blitar, Sukarman mengatakan akibat kelangkaan jagung sejumlah peternak ayam di Kabupaten Blitar terpaksa memberi makan ayam petelur dengan nasi aking. Sehingga kualitas telur menurun. “Kami peternak Kabupaten Blitar menuntut Pemerintah menyediakan jagung sesuai kebutuhan peternak dan dengan harga yang wajar,” kata Sukarman, , Senin (15/10) kemarin.
Selain itu aksi ini dikatakan Sukarman juga dilatar belakangi pernyataan Kementerian Pertanian yang menyatakan Indonesia surplus Jagung hingga 16 juta ton. Namun kenyataan di lapangan peternak sulit mendapatkan komoditas jagung. Peternak juga harus mencari stok jagung dari luar kota dengan harga yang lebih mahal.
Harga jagung , terutam di jatim di kisaran Rp 5.200 hingga Rp 5.300 perkilogram. Padahal dimana sesuai Peraturan Menteri Perdagangan nomer 58 tahun 2018 mengatur harga jagung di tingkat petani Rp 3.100 perkilogram sementara di tingkat peternak Rp 4.000 perkilogram. “Jika memang benar surplus bahkan sampai ekspor ke Philipina, kenapa justru para peternak dalam negeri yang benar-benar membutuhkan kesulitan mendapatkan stok jagung,” jelasnya.
Tambah Sukarman, kebutuhan jagung bagi peternak se Kabupaten Blitar mencapai 1.000 hingga 1.500 ton perhari. Jika jagung tetap langka dan harganya tinggi, peternak terancam gulung tikar. “Jika tidak segera ditangani kerugian peternak akan semakin besar bahkan terancam gulung tikar. Kami minta dalam seminggu hingga dua minggu kedepan stok jagung kembali normal kalau tidak kami akan bergabung dengan peternak dari daerah lain untuk meluruk ke Istana Negara,” ujarnya.
Pada aksi kemarin ribuan peternak langsung ditemui sejumlah Kepala OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Bagian Perekonomian Pemkab Blitar.
Diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Dicky Cobandono, Pemkab Blitar menyatakan memahami situasi yang dihadapi para peternak. Namun Pemkab belim bisa berbuat banyak. Namun kata Dicky, Pemkab Blitar akan berupaya untuk membantu dengan bersurat kepada Menteri Pertanian. “Kami akan sampaikan hal ini kepada atasan. Selain itu kami juga berkirim surat kepada menteri pertanian terkait hal ini,” kata Dicky.
Setelah menerima penjelasan, akhirnya ribuan peternak membubarkan diri dengan melakukan simbolis memberikan ayam dan telur kepada perwakilan Pemkab Blitar. [htn]

Tags: