Jalan Tembus Pasuruan-Batu Rugikan Potensi Wisata Pasuruan

Sebuah gapura selamat datang di wilayah Kabupaten Pasuruan yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, tepatnya di Jalan Raya Purwodadi.

Sebuah gapura selamat datang di wilayah Kabupaten Pasuruan yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, tepatnya di Jalan Raya Purwodadi.

Pasuruan, Bhirawa
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pasuruan menyayangkan adanya rencana penandatangan MoU pembangunan jalan tembus dari Kabupaten Pasuruan menuju Kota Batu.
Ketua PHRI Kabupaten Pasuruan Djoko Widodo mengatakan proyek jalan tembus dari sisi barat Kabupaten Pasuruan sangatlah merugikan potensi wisata di wilayahnya. Pasalnya, Kabupaten Pasuruan hanya menjadi sebuah jalan perlintasan ketika proyek itu sudah selesai.
“Harus ada investor yang kuat dari sisi kepariwisataannya. Jika tidak, maka bidang pariwisata kita akan makin tertinggal jauh dengan mereka,” ujar Djoko Widodo, Minggu (24/1).
Sekadar diketahui, Senin ( hari ini, red) Gubernur Jatim Dr H Soekarwo berencana melakukan penandatanganan MoU pembangunan jalan tembus sepanjang 29 kilometer dari Kabupaten Pasuruan menuju Kota Batu. Adapun tiga kepala daerah yang dijadwalkan akan hadir, yakni Bupati Pasuruan, Bupati Malang dan Wali Kota Batu serta tiga DPRD di tiga daerah tersebut.
Rencananya, pembangunan jalan tembus itu akan dimulai dari Desa Karangsono, Sukorejo, Kabupaten Pasuruan selanjutnya melewati lereng Gunung Arjuno ke Kabupaten Malang serta berakhir di Desa Giripurno, Kota Batu.
Menurut Djoko, proyek pembangunan jalan tembus itu yang diuntungkan adalah Kota Batu. Karena dianggap para wisatawan semakin mudah mengunjungi kota yang berjuluk apel tersebut. Sedangkan daerah lainnya seperti Kabupaten maupun Kota Pasuruan akan semakin sulit bersaing.
“Pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Pasuruan harus jemput bola dengan menggandeng para investor pariwisata tingkat Jatim maupun nasional. Jika itu tak berjalan, Pasuruan hanya jadi perlintasan saja. Itu artinya sisi kepariwisataan di Kabupaten Pasuruan akan habis,” jelas Djoko Widodo.
Iapun menjelaskan, Kabupaten Pasuruan hingga saat ini tak memiliki ikon wisata yang kuat. Begitupula dengan potensi wisata di Kota Pasuruan yang mulai dibangun akan redup kembali.
Di sisi lainnya, General Manajer Pinus Garden Hotel di Prigen Pasuruan kembali menegaskan bahwa Pemkab Pasuruan harus mempunyai sebuah inovasi dalam hal sisi kepariwisataan jika tak ingin potensi wisata di Kabupaten Pasuruan tertinggal.
“Pemkab Pasuruan harus membranding produk yang dihasilkan wilayahnya. Seperti kawasan Tretes Prigen yang dulu terkenal dengan pisangnya ataupun nasi punel khas Kabupaten Pasuruan atau dengan sebuah event yang bisa mengundang wisatawan datang ke Pasuruan,” paparnya.

Teken MoU
Tiga kepala daerah akan melakukan penandatanganan MoU dengan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo terkait pembangunan jalan tembus Kabupaten Pasuruan – Kota Batu. Jalan tembus sepanjang 29 km tersebut akan menghubungkan Pandaan Kabupaten Pasuruan dengan Giripurno Kota Batu melewati lahan Perhutani.
Tiga kepala daerah yang akan melakukan MoU yaitu Bupati Pasuruan, Bupati Malang dan Wali Kota Batu. Selain kepala daerah, Ketua DPRD di tiga daerah itu juga dijadwalkan hadir.
Penandatanganan tersebut dilakukan terkait dengan masalah penyediaan lahan untuk badan jalan karena melintasi 3 daerah tersebut.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menyambut baik penandatanganan tersebut karena hal itu berarti akan mengurai kemacetan arus lalu lintas dari arah Surabaya menuju Kota Batu.
“Kami tentu sangat gembira dengan percepatan pembangunan jalan tembus ini. Sebab dengan adanya jalan tembus, maka akan mendorong percepatan pembangunan pariwisata di Kota Batu dan sekitarnya, baik itu di Kabupaten Pasuruan maupun Kabupaten Malang dan Kota Malang,” ungkap Eddy Rumpoko, Minggu (24/1).
Lebih lanjut dikatakan, Pemkot Batu sudah lama mengusulkan pembangunan jalan tembus Lawang – Kota Batu. Namun setelah dilakukan kajian di Pemprov Jatim, ternyata usulan tersebut diterima. Bahkan jaraknya diperpanjang yaitu mengambil titik di Pandaan Kabupaten Pasuruan.
“Jika jalan tembus terealisasi, maka jalan ini akan menjadi jalan wisata karena akan menghubungkan kawasan wisata Kabupaten Pasuruan, khusus Tretes dan Prigen dengan Kota Batu. Selain itu jalur yang dilewati juga sangat indah, sehingga wisatawan akan merasa nyaman,” tuturnya.
Sementara itu rencana penandatangan MoU pembangunan jalan tembus Pasuruan – Batu ditanggapi sinis oleh pelaku wisata di Kabupaten Pasuruan. Jalan tembus yang akan melewati sisi barat itu dinilai merugikan terhadap potensi wisata yang ada di Kabupaten Pasuruan. [hil,sup]

Tags: