Jembatan Desa Landungsari Berlubang, DPUBM Kabupaten Malang Bakal Rekontruksi Ulang

Kab Malang, Bhirawa.
Kerusakan jalan jembatan di Tirto Taruno, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, telah mengakibatkan pengendara roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut, karena jalannya berlubang dengan kedalaman 5 meter dan berdiameter 1 meter. Sehingga warga setempat yang akan menuju pasar maupun menuju tempat lain, harus memutar sejauh 2-3 kilometer (km), terkecuali kendaraan roda dua bisa melintasi tapi dengan cara bergantian.

Dengan adanya jalan berlubang di wilayah Desa Landungsari itu, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma, Minggu (21/4), kepada Bhirawa, pihaknya akan merekonstruksi atau rekonstruksi ulang jembatan yang berada di Jalan Tirto Taruno, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, yang ambrol pada Oktober 2023 lalu, supaya lebih aman. Sedangkan rencana rekontruksi ulang jembatan tersebut pada bulan Mei 2024 mendatang.

Menurutnya, rekontruksi ulang jembatan tersebut akan menggunakan anggaran yang bersumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang Tahun 2024, yakni sebesar Rp 650 juta. Dan saat ini dalam tahapan lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). “Kami sudah mensiapkan anggaran untuk membangun kembali jembatan itu. Dan saat ini masih dalam proses lelang. Dan untuk proses lelang sesuai jadwal, karena memerlukan waktu satu di LPSE,” jelasnya.

Masih dijelaskan Khairul, di tahun 2023 hingga saat ini, DPUBM Kabupaten Malang sudah banyak melakukan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang, dan saat ini sudah layak dan sangat memadai untuk dilalui. Namun, untuk jembatan di Jalan Tirto Taruno itu tidak bisa kita lakukan penanganan dengan menggunakan anggaran pemeliharaan rutin. Karena dikhawatirkan akan membahayakan pengguna jalan, sehingga harus dilakukan rekontruksi ulang.

Untuk itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan perbaikan dengan metode rekonstruksi ulang agar jembatan tersebut benar-benar kuat dan aman bagi pengendara bermotor. Dan pihaknya berupaya semaksimal untuk memberikan pelayanan dasar di bidang infrastruktur jalan kepada masyarakat. Sehingga dirinya meminta pada masyarakat Desa Landungsari untuk bersabar. Karena untuk melakukan rekontruksi ulang membutuhkan waktu, agar nantinya jembatan itu lebih kuat dan aman saat dilewati kendaraan roda empat. “Meski nantinya dilewati kendaraan truk sedang, yang tonasenya tidak melebihi kapasitas,” pungkas Khairul. (cyn.hel).

Tags: