KA Tabrak Truk Crane, Dua Meninggal dan Tiga Luka Berat

SAMSUNG CSCSidoarjo, Bhirawa
Akibat kecelakaan maut antara Kereta Api Sindoro dengan Nomor seri TS 24VDC BK-460000 KG, dengan truk Crane, di perlintasan kereta api di Desa Banjar Kemantren, Kec Buduran, Sidoarjo, pada Rabu (17/7) malam, dua orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
Korban meninggal atas nama Abdul Mufid (26) pengemudi truk crane dan Rinda Bagus Sujarmanto (23) masinis. Kereta Api ini kabarnya baru saja ditumpangi Wakil Menteri Perhubungan dari Surabaya Menuju Jember.
Sementara untuk korban luka-luka, atas nama Diki Sandi (23) dan Debi Riyanto (24), pengendara motor Vixion Nopol W 6550 XZ yang terjepit truk Crane saat terjadi tabrakan dengan KA. Mereka kini sedang dirawat di RSUD Sidoarjo.
Menurut saksi mata, Suwito pengendara motor yang kebetulan berada di dekat perlintasan jadi korban luka dan separuh badan motor hancur karena gencetan crane. Kereta api datang dari arah selatan (Sidoarjo) melaju ke arah Utara (Surabaya). Saat itu pintu perlintasan rel kereta api dalam kondisi tak tertutup. Sehingga truk Crane yang dari arah utara hendak masuk ke arah Desa Banjar Kemantren, tak mengetahui adanya KA yang melintas dan mengakibatkan tabrakan itu. ”Masinisnya meninggal dunia, Sedangkan dua orang yang terluka masing-masing penumpang kereta api dan operator crane,” ujar Suwito.
Dari pantauan di lokasi kejadian, akibat tabrakan itu membuat macet lalu lintas Jl Raya Buduran. Petugas kepolisian yang datang di lokasi, kewalahan mengurai kemacetan. Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki yang juga turun meninjau lokasi tabrakan, membenarkan bahwa palang pintu perlintasan kereta api pada saat itu tidak dalam kondisi tertutup, sehingga truk Crane tak mengetahui adanya kereta api yang akan melintas.
Masinis KA Inspeksi Sesuai Aturan
Kereta Api Inspeksi yang menabrak truk crane di Sidoarjo telah berjalan sesuai aturan. KA Inspeksi itu digunakan sebagai inspeksi di kawasan Jatim bagian timur.
”Semua perjalanan kereta sudah ada aturannya, semua pihak tahu Masinis tak bersalah, tetapi kami tetap akan melakukan pemeriksaan,” ujar Humas PT KAI Daops VIII, Sumarsono di kantornya Gubeng, Surabaya, ketika menanggapi adanya dugaan human error, Kamis (17/7) kemarin.
”Kita juga belum bisa memastikan, apakah penjaga pintu lalai tak menutup pintu saat kereta akan melintas. Semuanya masih dalam penyeledikan KAI,” katanya.
Bagian depan kereta itu hancur dan kini sudah berada di Stasiun Gubeng. Sedangkan bagian yang rusak, oleh petugas ditutup dengan terpal. Demikian juga truk crane yang sempat menghalangi perlintasan sudah dilakukan evakuasi dengan bantuan kendaraan derek dari Jasa Marga.
”Pukul 07.30 WIB, arus lalu lintas kereta api melalui Buduran sudah kembali lancar. Sedangkan tadi pagi terdapat dua kereta yang harus memutar melalui Tarik Sidoarjo, sekarang sudah normal,” tegasnya. [ali.wil]

Keterangan Foto : Keadaan Kereta Inspeksi yang rusak parah, setelah terjadi benturan dengan Crane. [ali/bhirawa]

Tags: