Kawal Imunisasi Difteri di Lamongan, Terjunkan Anggota TNI

Anggota TNI Kodim 0812 Lamongan terjun di puskesmas kawal imunisasi difteri.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,bhirawa
Anggota TNI Kodim 0812 Lamongan terus mengambil peran penting di tengah masyarakat .Bukan hanya bidang pertanian saja, bidang kesehatan juga tidak lepas dari perannya.
Terbukti, saat kini para anggota TNI gencar pelaksanaan imunisasi difteri.Dinas kesehatan yang diketahui menjadi pelaksana imunisasi di Lamongan juga melibatkan anggota Kodim 0812 Lamongan di lapangan.
Mereka (para anggota TNI,red) bukan hanya tersebar di Puskesmas, tapi juga ke desa bahkan ke sekolah – sekolah hingga sampai pada sekolah tingkat dasar.
“Pelaksanaan imunisasi difteri di sekolah kami juga dihadiri anggota dari Koramil Kota,” Aku Salamah, Kepala Sekolah SDN Sendangrejo 2, Kecamatan Lamongan,Minggu (18/2).
Terpisah ,Dandim 0812 Lamongan Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa,membenarkan jika pihaknya punya peran dalam mensukseskan imunisasi difteri di wilayahnya.
Karena itu, pihaknya menerjunkan anggota Puskesmas – Puskesamas, bahkan ke desa – desa, untuk membantu sosialisasi program pemerintah.
“Para Babinsa turut membantu sosialisasi imunisasi difteri,” katanya.
Bukan hanya di Puskesmas, lanjutnya, pihaknya juga menerjunkan tim ke sekolah – sekolah untuk membantu sosialisasi imuniasi tersebut.
“Pihak Puskesmas minta anggota kami ke sekolah, maka kami berangkat,” tegasnya.
Sementara itu, seperti diketahui di tahun 2018 ini ada satu warga yang positif difteri, sehingga pemerintah pusat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri untuk Lamongan.
Penetapan itu disambut Pemkab Lamongan dengan mencanangkan imunisasi difteri massal untuk semua warganya yang berusia 0-19 tahun.
“Pemkab Lamongan akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya imunisasi”, kata bupati Fadeli saat sosialiasasi dan pencanangan Oubreak Response Immunization (ORI) dalam rangka penanganan KLB Difteri di Pendopo Lokatantra, beberapa waktu lalu.
Untuk imunisasi MR ini, lanjutnya, dari target yang ditetapakn Kementerian Kesehatan sebanyak 247.233 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, tercapai 269.997 anak atau hampir 110 persen.
“Selama ini masih ada masyarakat yang belum menyadari pentingnya imunisasi. Diharapkan melalui acara seperti ini nantinya baik dari pihak medis maupun kecamatan juga melakukan sosialisasi ke tingkat desa. Sehingga masyarakat sadar bahwa melalui imunisasi dapat memperkuat kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit,” ungkap Fadeli.
Disisi lain,Kepala Dinas Kesehatan Dr. Taufik Hidayat menyebut, di Kabupaten Lamongan terdapat 8 suspect difteri. Yakni 5 kasus di tahun 2017 dan 3 di tahun 2018. Namun dari 8 suspect difteri tersebut, hanya 1 yang positif difteri. Yakni pada bulan Agustus 2017 di daerah Paciran.
Meskipun hanya ada 1 suspect yang positif difteri, sudah dianggap oleh pemerintah pusat sebagai KLB. Karena itu nantinya akan dilakukan 3 putaran ORI, yakni pada bulan Februari, Juli dan Nopember 2018.
Ditambahkan dr. Taufik Hidayat, target ORI yakni sebanyak kurang lebih 317.000 anak anak usia 0-19 tahun. “Semoga imunisasi di Lamongan lancar hasilnya maksima,” Pungkasnya. [mb9]

Tags: