Kondisi Kantor Penyuluhan KB di wilayah Kota Bojonegoro. [achmad basir/bhirawa]
Bojonegoro,Bhirawa
Dalam Program Keluarga Berencana (KB), lewat KB suntik masih menjadi pilihan utama para peserta KB masyarakat Bojonegoro, dibanding alat-alat kontrasepsi yang lain.
”Penggunaan aseptor program KB saat ini masih didominasi program KB suntik sebesar 45, 66% dan pengguna pil sebesar 24,72%,” kata Kepala Bidan Keluarga Berencana (Kabid KB), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Bojonegoro, Endah Susilo Rini, kemarin (7/11).
Hingga September 2017, jumlah peserta KB baru tercatat mencapai 29,601 peserta, dari jumlah itu pengguna program KB suntik dan pil masih mendominasi pemakaiannya. Sedangkan untuk program KB pengguna IUD, MOW, MOP, kondom dan inplan penggunanya masih tergolong kecil.
Seperti diketahui bahwa masyarakat Bojonegoro masih cenderung menggunakan atau memakai program KB dalam jangka pendek seperti KB Suntik dan Pil KB. Padahal program itu juga masih rentang untuk bisa hamil kembali.
”Oleh karena itu pihaknya menghimbau masyarakat untuk menggunakan program KB jangka panjang salah satunya Program MOP bagi pria,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini sosialisasi program KB terus dilakukan guna menekan angka kematian ibu dan anak serta menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Oleh karenanya memberikan pengetahuan pentingnya program KB tidak hanya untuk Kaum wanita, namun juga penting bagi kalangan pria.
”Masyarakat Bojonegoro hanya mengetahui program KB itu hanya identik dengan kaum wanita, namun program KB untuk pria masyarakat belum banyak mengetahuinya,” jelas Endah.
Dengan banyak program KB itu, diharapkan masyarakat Bojonegoro diharapkan ikut program KB yang jangka panjang agar nantinya dapat menekan angka pertumbuhan jumlah penduduk dapat terwujud.
Adapun data persentasi permix atau pengguna KB perjenis Kontrasepsi di Bojonegoro yakni Pengguna KB Suntik 45,66%, Pil KB 24,72%, KB IUD (Ayudi) 9,30%, KB Implan 15,23%, dan pengguna Medis Operasi Wanita (MOW) sebanyak 1,5%. [bas]
