Keajaiban Membaca

Iffa Soraiya

Iffa Soraiya
Membaca bagi sebagian orang memang sangat membosankan, menjemukan, jenuh dan ogah-ogahan. Kondisi ini yang membuat peningkatan membaca di kalangan masyarakat, utamanya kalangan remaja produktif sangat sulit untuk berkembang. Padahal sebaliknya, orang yang senang membaca, ternyata banyak menemukan keajaiban-keajaiban.
Ada sensasi, ada kejutan, adapula yang gregetan dan ‘gemes’. Bisa juga larut dalam cerita, bahkan gemar membaca juga bisa berbuah finansial. Itulah yang diungkapkan Iffa Soraiya, ketika menjadi narasumber ‘Ngaji Jurnalistik’ di hadapan para siswa SMA/SMK Sidoarjo beberapa hari lalu.
Ia mengaku, sedari kecil senang membaca, buku kali pertama yang dibelinya adalah buku berjudul Bung Hatta Menjawab. Buku tersebut, kata Iffa, berisi pandangan-pandangan Bung Hatta tentang kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, buku tersebut sudah tidak diketahui rimbanya kini.
“Ketika sekarang ingin baca lagi, buku itu sudah nggak ada. Sudah tidak ada yang jual lagi, ” ungkap perempuan kelahiran Jombang 1 Oktober 1968.
Menurutnya, kehilangan buku sama halnya dengan kehilangan harta. Baginya, buku selain sumber hiburan, buku merupakan sumber ilmu yang tidak bisa digantikan.
“Buku, majalah maupun literatur yang saya miliki semua ini. Berhasil menjadi perpustakaan mini keluarga ‘Bait Kata’ ini,” terang Iffa mengenang.
Berkat hobi membacanya, pendiri ruang baca ‘Bait Kata’ ini bisa memfasilitasi anak-anak berkumpul untuk membaca buku-buku, literatur serta majalah. Sehingga mendapat penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2017. Yakni, penghargaan tertinggi dibidang perpustakaan yang diberikan pemerintah kepada pihak-pihak yang telah memberikan sumbangsih, dan dedikasinya dalam pengembangan perpustakaan dan budaya baca di Indonesia.
Ia berharap, dari penghargaan itu justru menjadi titik awal untuk melangkah lebih jauh, mengembangkan ‘Bait Kata’ demi meningkatnya minat baca masyarakat. Hingga sekarang ini masih sulit untuk menjumpai tempat baca, atau perpustaan yang mudah dijangkau di masyarakat. “Saya berharap terhadap pemerintah, kalau bisa perpustakaan itu ada dimana-mana seperti toko swalayan, yang ada dihampir sudut desa dan maupun perumahan,” harap Iffa Soraiya alumnus Jurusan Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip).
Demi peningkatan percepatan membaca, ia pun menggagas ‘Sinau Pinggir Kali’ yang dilakukan bersama warga Desa Tebel Barat, Kec Gedangan Sidoarjo dan langsung mendapat apresiasi dari Ny. Wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin dan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Sebuah kegiatan mendekatkan diri kepada masyarakat belajar bersama hingga tingkat RT.
Ia pun prihatin, kurangnya tempat baca atau perpustakaan yang mudah ditemui oleh masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Rumahnya, yang di Blok B-10 Perumahan Larangan Mega Asri, Sidoarjo rela dijadikan perpustakaan gratis ‘Bait Kata’ yang sudah diisi dengan ribuan buku-buku koleksi pribadinya.
Memang patut dicontoh. Ketika banyak orang memilih memanfaatkan rumah sebagai tempat bisnis. Ia malah membuka perpustakaan gratis, hingga sekarang ini telah terisi sekitar 11 ribu buku. “Selain menjadi tempat menyalurkan hobi, perpustakaan rumah juga berfungsi sebagai pemberi manfaat kepada orang lain,” pungkas Iffa Soraiya. [ach]

Rate this article!
Keajaiban Membaca,5 / 5 ( 1votes )
Tags: