Kembangkan Inovasi Anak Bangsa, Menhan Gandeng Unair-ITS

Didampingi Rektor ITS, Menhan Prabowo meninjau stand pameran karya inovasi dosen dan mahasiswa ITS

Surabaya, Bhirawa
Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Letnan Jenderal TNI (Purn) H Prabowo Subianto menggandeng Universitas Airlangga (Unair) – Intitute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembangkan sejumlah inovasi karya anak bangsa.
Dalam lawatannya di ITS, Menhan Prabowo mengatakan jika pihaknya melakukan penandatanganan kerjasama dengan perguruan tinggi di Surabaya.
“Saya hari ini minta diundang ke kampus ITS, sebelumnya saya ke Universitas Airlangga. Kita tanda tangan kerja sama Airlangga dan ITS di bidang pendidikan dan penelitian, kemudian pengembangan kerja sama antara ilmu pengetahuan yang dikembangkan di kampus dan Kemenhan,” kata Prabowo Subianto di kampus ITS, Senin (6/9).
Dengan kerjasama itu, kata Prabowo, pihaknya ingin menggunakan inovasi-inovasi dan hasil karya anak-anak bangsa. Sebab menurutnya, anak bangsa mampu membuat inovasi yang saat ini dibutuhkan. “Ternyata anak-anak mampu berbuat yang banyak dan kita godog sekarang,” katanya.
Prabowo menjelaskan inovasi tersebut seperti Unair yang banyak mengembangkan di bidang kedokteran yakni vaksin. “Saat ini Airlangga sedang mengembangkan dua vaksin. Mudah-mudahan cepat akan selesai,” tuturnya.
Kemudian Unair juga telah melakukan inovasi untuk pengobatan malaria atau vaksin malaria. Menurut Prabowo, inovasi tersebut sangat penting bagi bangsa Indonesia, TNI dan rakyat karena masih banyak masyarakat terjangkit malaria dan sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara untuk ITS, kata Prabowo, saat ini sedang mengembangkan ventilator dan oksigen konsentrator. Dia mengatakan dengan inovasi tersebut, Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor. “Jadi kita tidak usah impor. Tadi ada ventilator buatan anak bangsa inovasi kita. Insyaallah kita akan banyak kasih order pemesanan untuk anak bangsa kita sendiri,” ucapnya.
Sementara itu Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari mengatakan Menhan Prabowo ingin prototype oksigen konsentrator buatan ITS diperbesar tak hanya untuk perorangan namun cukup bagi rumah sakit atau keperluan lainnya.
“Saat pandemi memuncak kami membuat oksigen konsentrator yakni alat yang mengubah udara biasa menjadi oksigen konsentrasi 93 persen. Kemenhan ingin ini lebih besar lagi supaya dimanfaatkan di rumah sakit atau keperluan lainnya,” kata Ashari.
Selain itu, Menhan Prabowo juga tertarik pengembangan ventilator dan sepeda motor listrik atau Gesits. Kementerian Pertahanan, lanjut Ashari, juga tertarik mengembangkan sejumlah inovasi lain, seperti kapal selam The Crocodile.
“Kita harapkan bisa selesai dan digunakan untuk militer maupun angkutan wilayah. Kita masih tunggu anggarannya. Kalau untuk militer tinggal melengkapi persenjataan alat saja,” ujarnya.
Dikesempatan lain, Rektor Unair Prof Nasih mengungkapkan selama ini Kemhan menjadi salah satu mitra UNAIR dalam hal pendidikan. Sehingga kerja sama ini bukan hal yang relatif baru. “Menhan adalah mitra kami. Kerja sama kami dengan Menhan sudah efektif berjalan tiap tahun. Hampir tiap tahun ada dokter spesialis (dari Menhan, Red) yang kuliah di Unair. Berharap bukan hanya kerja sama pendidikan saja, namun juga riset dan potensi kerja sama yang lain,” papar Prof Nasih.
Dalam kesempatan itu Rektor juga menyebutkan beberapa keunggulan yang dimiliki Unair, khususnya dalam hal riset kesehatan. Salah satunya adalah sarana prasarana penelitian berupa Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang merupakan laboratorium terbesar se Asia Tenggara.
“Unair berkontribusi bersama Kemhan mengembangkan IPTEK untuk mendukung pertahanan negara. Kami siap berkontribusi sesuai kapasitas yang kami punya, dengan ikhtiar dan upaya yang maksimal,” tandasnya Rektor.
Sebagai informasi, pertemuan kerja sama tersebut juga dihadiri beberapa pejabat eksternal, antara lain Rektor Universitas Pertahanan, Dirjen Pothan Kemhan, Kabaranahan Kemhan, Kabalitbang Kemhan, Karo TU dan Protokol, ADC Menhan, Sekretaris Pribadi Menhan, Walpri Menhan, dan beberapa pejabat terkait. Pertemuan juga dihadiri secara offline oleh Wakil Rektor UNAIR, serta pejabat di lingkungan UNAIR secara online. [ina]

Tags: