Kembangkan UMKM, Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Alat Pencuci Telur Asin

Tiga mahasiswa Untag Surabaya Lody Putera Rochadi, Arfian Nabiel Al Hilmy
dan M. Alfitra Gita Armanda bersama Ibu Ani yang merupakan mitra UMKM telor asin di desa Kebontunggul, Kec Gondang Kabupaten Mojokerto.

Kabupaten Mojokerto, Bhirawa.
Mencuci telur memang tidak butuh keahlian khusus, semua orang bisa melakukannya. Namun ketika telur yang harus dicuci dalam jumlah banyak, tentu akan menyita waktu dan akan melelahkan bagi yang mencucinya.

Keluhan yang disampaikan Ani, salah seorang pelaku umkm telor asin inilah yang kemudian menginspirasi tiga mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yakni Lody Putera Rochadi, Arfian Nabiel Al Hilmy dan M. Alfitra Gita Armanda untuk menciptakan alat pencuci telur asin instan. Ketiga mahasiswa ini kebetulan merupakan anggota kelompok Reguler 2 (R2) kegiatan pengabdian masyarakat Untag Surabaya semester gasal 2023/2024 yang ditugaskan di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.

“Sebelum kami membuat program kerja kami melakukan survei tentang potensi dan persoalan yang dihadapi masyarakat di lokasi pengabdian masyarakat,” kata Lody yang menjadi ketua tim pembuatan alat pencuci telor asin.

Dari permasalahan yang ditemukan itulah kemudian dirinya bersama kelompoknya merancang program kerja untuk menjawab persoalan yang dihadapi mitra umkm.

“Saat survei kami mendengarkan mitra umkm kewalahan untuk mencuci secara manual/digosok dan sering memanggil orang lain untuk membantu mitra untuk mencuci telur asinnya, dan akhir nya kami mempunyai ide untuk membuat Mesin Pencuci Telur Asin Instan,” jelas Lody. Adapun tujuan membuat mesin pencuci telurnya agar pencucian telur lebih cepat.

Dosen pembimbing lapangan (DPL) Wahyu Kuncoro, ST, M.Medkom yang ikut mendampingi ketiga mahasiswanya tersebut berharap teknologi sederhana yang dibuat anak bimbingnya itu bisa membantu pelaku umkm di Desa Kebontunggul.

“Memang salah satu misi kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bagaimana mahasiswa bisa menyumbangkan pengetahuannya untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat,” jelas Wahyu yang juga dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya ini.

Lebih lanjut menurut Wahyu, kegiatan Penmas semester genap 2023/2024 kampus Untag Surabaya dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto dengan menyasar di Kecamatan Gondang dan Kecamatan Pacet. Di kecamatan Gondang ditempatkan 14 kelompok yang tersebar dalam 14 desa, sementara di Kecamatan Pacet ditempatkan 4 kelompok di 4 desa. Kegiatan Penmas berlangsung selama 12 hari terhitung sejak tanggal 13 Januari sampai 24 Januari 2024.(why)