Kemenkumham Atasi Over Kapasitas dengan Pembinaan WBP

Pargiyono

Surabaya, Bhirawa
Over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Tutan) masih menjadi masalah di Indonesia. Terutama di Lapas maupun Rutan jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jawa Timur.
Data Kemenkumham Jatim mencatat, hingga Sabtu (20/1) kemarin total jumlah penghuni di 39 Lapas maupun Rutan jajaran Kanwil Kememkumham Jatim mendekati angka 26.858 orang. Jumlah itu terbanyak kedua secara nasional, setelah Sumatera Utara yang memiliki sekitar 33.000 penghuni Lapas dan Rutan. Padahal, kapasitas di Lapas dan Rutan di Jatim hanya 12.358 penghuni.
Perihal over kapasitas ini, Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Pargiyono terus memantau perkembangan jumlah penghuni atau WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan). Meski dirasa mustahil dalam mengurangi over kapasitas tersebut, Pariyono terus berusaha mengurangi dampak buruk dari over kapasitas itu.
“Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan program pembinaan. Yakni berupa pemenuhan hak-hak WBP, seperti pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas dan remisi (pengurangan masa hukuman),” kata Pargiyono, Sabtu (20/1) kemarin.
Diakui Pargiyono, memang mustahil mengurangi overkapasitas dalam waktu instan. Namun pihaknya terus melakukan pembinaan-pembinaan terhadap WBP. Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan redistribusi penghuni. Tujuannya untuk menyeimbangkan jumlah rata-rata hunian di tiap Lapas dan Rutan.
“Hampir tiap hari, Lapas dan Rutan yang kebangetan kelebihan penghuni, mendistribusikan penghuni ke Lapas dan Rutan yang lain (Jatim, red). Artinya tidak ada yang kekurangan penghuni, hanya saja kita buat mereka bisa nyaman dengan kondisi yang ada,” tegasnya.
Masih kata Pargiyono, tahun ini akan ada pembangunan Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya. Rencananya, Rutan tersebut akan menempati lahan di samping Lapas Kelas I Surabaya di Porong.
Sebab, Pargiyono mengaku selama ini Rutan perempuan masih menumpang di bangunan Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng.
“Selama ini Rutan perempuan menempati blok W, dan saat ini sudah dihuni sebanyak 174 orang. Padahal kapasitasnya hanya 43 orang,” ungkapnya.
Jika pindah, sambung Pargiyono, kapasitasnya meningkat hingga bisa menampung lebih dari 300 WBP. Tahun ini, pihaknya menambahkan, anggaran yang ada mencapai Rp 26 miliar. “Namun jumlah itu (anggaran) belum bisa membangun Rutan secara keseluruhan. Sehingga pembangunannya akan dilaksanakan secara multiyears,” pungkasnya. [bed]

Tags: