Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gelar Bimtek Beti Dewi Naik Kelas

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno disambut Wali Kota Madiun, Maidi saat berkunjung ke kota Madiun, Minggu (16/7). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
Sebanyak 10 desa wisata terbaik se Jawa Timur berkumpul di Kota Madiun untuk mengikuti Bimbingan Teknis (bimtek) Pemasaran Nusantara yang bertajuk Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) Naik Kelas, Minggu (16/7). Acara dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekref), Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam sambutannya Kemenparekref, menyatakan kegiatan tersebut digelar sebagai upaya untuk mendorong desa wisata di Provinsi Jawa Timur. “Program ini kelanjutan dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) setelah melalui tahap kurasi kepada lebih dari 74 ribu desa, terpilih 50 desa terbaik sesuai arahan target akan ada 100 desa terbaik,” katanya.

10 desa wisata terbaik itu yakni Kota Malang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Sampang. Selain bimtek, mereka juga menggelar pameran yang membawa ciri khas dari masing-masing wisata yang ada di daerah mereka.

Pada 2023 ditargetkan sebanyak 100 desa yang dapat masuk atau on boarding ke platform digital, dengan estimasi satu hari minimal 10 tamu. Sandiaga berharap, nantinya ada setengah juta orang yang menginap atau bermalam di desa wisata setiap tahun.

Saat ini Program Beti Dewi telah menjalin kerja sama dengan empat agen perjalanan daring (online travel agent/OTA). Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Madiun Maidi berharap digelarnya Beli Kreatif Desa Naik Kelas di Kota Madiun mampu memacu pariwisata dalam kota, sekaligus mampu memotivasi pelaku UMKM untuk naik kelas.

Terpisah usai menghadiri acara Bimtek Pemasaran Nusantara bertajuk Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) Naik Kelas yang diselenggarakan di gedung GCIO Kota Madiun, Minggu (16/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno kepada awak media menyatakan, dirinya mengapresiasi pembangunan wisata buatan yang ada di Kota Pendekar.

Misalnya lanjutnya, di kawasan wisata Pahlawan Street Center (PSC) yang terdapat berbagai bangunan ikon-ikon negara maju yang ada di dunia. Diantaranya minatur patung Merlion, menara Eiffel, mushola Ka’bah, miniatur kereta cepat Shinkansen, dan sebentar lagi juga dibangun jam Big Ben, kincir angina khas Belanda, serta Monas disekitaran Alun-alun. “Ini wisata negara tanpa visa. Ya ada di Kota Madiun ini,” katanya

Pembangunan wisata buatan yang digagas oleh Wali Kota Madiun, Maidi, lanjut Sandiaga Uno, merupakan cara kreatif untuk mendatangkan banyak wisatawan. Pasalnya, Kota Madiun tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang dapat diandalkan untuk sektor pariwisata. “Terimakasih pak Wali, bapak menghadirkan dunia di Kota Madiun. Sekarang saya bilang ke teman-teman saya, nggak perlu jauh-jauh ke Singapura. Kalau mau ke Singapura dan shopping ke Kota Madiun saja,” tuturnya.

Selain itu, pembangunan lapak UMKM disetiap kelurahan yang ada di Kota Madiun juga mendapatkan apresiasi dari Sandiaga Uno. Menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi negara yang harus terus didorong agar naik kelas seperti yang dilakukan oleh Kota Madiun. Dengan pembangunan semacam ini, mampu mendongkrak ekonomi masyarakat hingga di level terbawah.[dar.ca]

Tags: