Kenaikan BBM, BEM se Pamekasan Sandera Mobil Tangki

Aksi aliansi mahasiswa tergabung di BEM berorasi di atas truk tangki milik Pertamina, di jalan Raya Panglegur (depan pintu ke luar terminal Ronggosukowati) Pamekasan-Madura.

Pamekasan, Bhirawa
Massa demo memprotes kenaikkan harga Bahan Bakat Minyak (BBM) di wilayah Pamekasan sudah berlangsung ke empat kali, sejak Senin, tanggal 5 September 2022. Kali ini massa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Pamekasan.

Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di jalan Raya Panglegur, kecamatan Tlanakan, Kamis (8/9), menghadang dan menyendera mobil truk tangki milik Pertamina yang hendak mengirim BBM di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan.

Lalu, mereka dengan heroiki dan membawa bendera merah putih menaiki truk tangki tersebut. Selama hampir satu tengah jam, mereka gunakan untuk berorasi menyampaikan aspirasi menuntut pembatalan kenaikan harga BBM.

Aksi sempat memacetkan arus lalu lintas hampir 200an meter, baru dapat diurai oleh pihak Kepolisian yang datang untuk mengamankan jalan aksi. Kemudian, para mahasiswa inipun secara damai melepas truk tangki milik Pertamina tersebut.

Namun sebelum, aksi menolak kenaikan harga BBM oleh mahasiswa tergabung Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan dan BEM Universitas Madura (Unira) Pamekasan, berorasi di depan gedung DPRD, Jalan Kabupaten Pamekasan.

Ketika aksi di depan gedung Dewan, Rabu (7/9) kemarin. Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Umam, bernjanji mengajak perwakilan pengujuk rasa datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat terkait penolakan kenaikan harga BBM.

Koordintor Aliansi BEM se Pamekasan, Syaiful Bahri dalam orasinya mengatakan, sudah ribuan aspirasi disampaikan mahasiswa di seluruh Indonesi terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut atas aksi dan penyampaian aspirasi dari mahasiswa tersebut.

Malah di saat penolakan kenaikan harga BBM, kata Bahri, para wakil rakyat di gedung DPR RI bernyanyi merayakan hari ulang tahun Ketua DPR RI, Puan Maharani.

“Pemerintah dan DPR semuanya tidak mendengar. Tak ada respon dari mereka bagaimana BBM subsidi tidak dinaikkan,” katanya.

Aksi menyandera truk tangki milik Pertamina ini agar masyarakat di Madura tahu kebijakkan pemerintah menaikan harga BBM sangat menindas.

“Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Makanhya penting kami suarakan agar rakyat tahu kondisi Negaranya hari ini,” ucap Bahri.

Indonesia kaya akan minyak itu, menurut mantan Presiden BEM IAIN Madura, pemerintah tidak seharusnya menaikan harga BBM bersubsidi.

“Pemerintah membenahi tata kelola minyak dalam negeri. Terutama, minyak dikelola oleh negera melalui BUMN,” ujarnya.

Kapolres Pameksan, AKBP Rogib Triyanto menghimbau, kepada mahasiswa dalam melakukan aksi di depan umum jangan sampai merugikan orang lain.

“Kita berhasil mengkomunikasikan dengan baik, tidak ada gesekan. Kami minta hal ini tidak terulang lagi, karena ini sangat beresiko dan bisa dikenakan sanksi pidaha,” katanya.

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9-2022), sbb: harga Partalite Rp. 10.000/liter semula Rp. 7.650/liter. Harga Solar Rp. 6.800/liter sebelum Rp. 5.150/liter dan Pertamax Rp. 14.500/liter semula Rp. 12.500. [din.gat]

Tags: