Khofifah Siap Bahagiakan Ibu-Ibu di Desa

Dua pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno menunjukkan nomer urut di Pilgub Jatim (13/2). Trie Diana/bhirawa

Surabaya, Bhirawa
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui masih banyak perempuan-perempuan di perdesaan di Jatim yang mengalami kemiskinan. Oleh sebab itu, Mantan Menteri Sosial (Mensos) diajak merumuskan Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2007 silam. Baginya, sudah saatnya perempuan menjadi gubernur Jatim. Karena dari bumi Jatim sejak dahulu telah mengalir pemimpin-pemimpin perempuan mulai Kerajaan Majapahit hingga Blambangan.
“Ini menunjukkan kalau konsep nusantara berangkat dari Jatim, konsep Merah Putih berangkat dari Jatim. Maka kita tegakkan Merah Putih dari seluruh elemen perempuan yang ada di Jatim. Kita kawal nusantara melalui tangan-tangan teguh, tangguh dan pendirian yang kuat dari perempuan-perempuan Jatim,” paparnya.
Pihaknya menekankan bahwa ibu-ibu dari keluarga miskin yang memiliki balita dan tidak bisa memberikan asupan gizi yang baik, harus disapa lewat PKH.
“Kenapa saya usul intervensinya lewat ibu-ibu kurang mampu yang hamil maupun yang punya bayi balita? Karena inilah sebetulnya embrio ketika kita ingin menyiapkan generasi emas di negeri ini,” tambah perempuan yang pernah menjadi kepala BKKBN, serta mengikuti studi banding di banyak negara terkait pengentasan kemiskinan tersebut.
Karena itu, lanjut Khofifah, kemiskinan di Jatim, terutama di perdesaan menjadi PR bersama. “Bahagiakan ibu-ibu yang ada di desa-desa. Lepaskan mereka dari jeratan rentenir, bikin mereka bisa hidup mandiri,” ajaknya.
Khofifah dan Emil juga sudah menghitung Posyandu di Jatim agar tidak sekadar diberikan tambahan makanan untuk anak balita yang sedang ditimbang. “Tapi Posyandu harus menjadi pintu masuk pemberdayaan ekonomi kader-kader Posyandu,” katanya.
Khofifah juga mengajak seluruh elemen partai pengusung untuk terjun dan menyapa secara langsung masyarakat terutama di perdesaan. “Sapa saudara kita yang ada di desa supaya mereka bisa senyum. Bahagianya ibu-ibu Parpol pengusung juga harus menjadi bahagianya ibu-ibu di desa,” pungkasnya. (geh)

Tags: