Kisah Pilu Lansia Menjadi Korban Penipuan Perhiasan

Keempat janda tua yang menjadi korban penipuan perhiasan di Kecamatan Banyuputih Situbondo. Foto : sawawi/bhirawa.

(Trauma Berat karena Perhiasan Hasil Titipan Anak Kandung)
Kab.Situbondo, Bhirawa
Baru-baru ini polisi berhasil mengamankan dua pelaku penipuan terhadap sejumlah janda tua dengan modus mendapatkan bantuan. Satu di antaranya, Suhati yang tidak mendatangi Mapolres Situbondo, karena berbagai alasan. Sedangkan korban lain Sudarwati,70, Busia,70, Sumiya, 60, dan Nursaini,60, tetap datang meski jarak dari rumahnya cukup jauh. Wajah perempuan yang sudah mulai berkeriput itu tampak sedang dilanda kesedihan mendalam.
Keempat wanita tersebut Sudarwati, Busia, Sumiya, dan Nursaini adalah lansia yang menjadi korban penipuan perhiasan di Kecamatan Banyuputih kini masih menjadi buah bibir di Kota Santri. Pagi itu mereka jauh-jauh datang ke Polres Situbondo untuk mengambil kembali perhiasannnya. Saat ditanya keempat nenek itu mengaku sangat terpukul dengan kejadian yang dialaminya. “Mulai jadi korban kasus ini saya tidak bisa tidur,” aku Sudarwati dengan mimik bicara Madura.
Perempuan asal Dusun Sekarputih, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih itu mengaku, yang membuat dirinya sedih karena perhiasan yang dipakainya hasil kerja anaknya di luar negeri. Perhiasan itu, ujar dia, dikumpulkan dari enam tahun bekerja dan kini menjadi sasaran penipuan. Ia juga mengaku, perhiasan yang dikenakan bukan semata-mata diberikan untuknya. Tetapi dibelikan emas agar hasil anaknya bekerja bisa dilihat hasilnya. “Kata anak saya kalau nanti butuh apa apa, perhiasan itu bisa dijual lagi,” katanya.
Kisah berbeda diakui Nursaini sebab perhiasan gelang yang dipakainya milik orang lain. Dia meminjam kepada salah satu warganya agar bisa dapat bantuan. Dia juga tidak menyangka perhiasan hasil pinjaman itu akan menjadi incaran pelaku penipuan. “Terpaksa harus saya ganti. Ini nanti uangnya saya dapat dari mana,” ungkap nenek asal Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih itu.
Dia mengaku, saat kejadian, dirinya tidak berpikir sama sekali kalau dirinya akan ditipu. Dia bahkan saat itu merasa senang karena dijanjikan dapat uang. Nuraini mengakui rata rata orang desa pasti senang jika dijanjikan sesuatu harapan yang besar atau dijanjikan diberi uang. “Tidak tahu malah kena sasaran pelaku penipuan yang pelakunya berasal dari Kabupaten Banyuwangi,” urainya.
Dalam aksinya pelaku penipuan menjalankan dengan modus menjanjikan dapat sumbangan dari perbankan. Sasarannya adalah janda-janda tua yang memiliki perhiasan emas. Perhiasan yang dimiliki kemudian diambil pelaku di tengah jalan.
Terakhir, Polisi sudah mengamankan pelakunya beberapa waktu lalu.  Ada dua orang yang ditangkap polisi yaitu Dedek Dela Alias Kadek, 24 dan Prayogi alias Jiun,32. Keduanya berasal dari Banyuwangi. “Mereka ditangkap saat menjalankan aksinya di Desa Wringin  Anom Kecamatan Asembagus. Dari para korbannya mereka mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp. 29 juta,” beber Kasubag Humas Polres IPTu Nanang Priambodo. [awi]

Tags: