Kolaborasi ITS, Kementerian Investasi dan Freeport Galakkan Hilirisasi Hasil Tambang

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Freeport Indonesia dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) ini untuk pendidikan dan pelatihan.
Selain itu, penelitian dan kajian dilaksanakan sebagai bentuk implementasi kurikulum program Kampus Merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Menurut Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU Aeng, berbagai kerja sama akan dijalin dengan PT Freeport Indonesia dan Kementerian Investasi/BKPM. Sebanyak 34 motor trail listrik ITS juga akan dikontribusikan untuk masyarakat pegunungan di Papua nantinya. Kerja sama juga dilakukan untuk pendidikan dan pelatihan magang mahasiswa.
“Semoga kerja sama dengan Freeport ini semakin meningkatkan kiprah prestasi dan penelitian ITS,” kata Guru Besar Teknik Elektro ITS ini, Selasa (4/10).
ITS sendiri dipilih sebagai tuan rumah pertama untuk pelaksanaan Orasi Ilmiah bertajuk Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal yang akan digelar pula di sejumlah kota lainnya di Indonesia. Hal itu karena Surabaya sebagai pintu gerbang ekonomi bagi kawasan timur Indonesia. Orasi Ilmiah ini menghadirkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoran Richard C Adkerson sebagai pemateri.
Dalam orasi ilmiahnya, Richard memaparkan tentang pengembangan proyek smelter di Gresik. Ia mengatakan, pekerjaan pertambangan kerap kali dianggap bekerja dalam bahaya dan berani kotor. Namun, Richard mematahkan stigma itu dengan menjelaskan pemanfaatan teknologi yang digunakan oleh Freeport.
“Freeport beroperasi dengan menggunakan teknologi elektrifikasi dan dikerjakan oleh pekerja perempuan hebat asal Papua,” ungkap alumni Mississippi State University, Amerika Serikat ini.
Richard juga menjelaskan, dalam mengangkat ekonomi kearifan lokal, Freeport sendiri menggandeng 98% pekerja Indonesia dan 40% di dalamnya merupakan penduduk asli Papua. Freeport sangat menjunjung diversifikasi pekerja dengan tidak melihat background asalnya dan memberi kesempatan sama bagi perempuan.
Sementara itu itu, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam orasi ilmiahnya menyampaikan jika industri berkembang maka kesejahteraan masyarakat juga akan terbangun. Selama ini, menurutnya, masyarakat menilai bahwa Indonesia sebagai negara berkembang masih tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi.
“Tidak benar jika investasi di Indonesia dikuasai pihak asing dan meyakini kepercayaan global di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga membaik. Penerapan hilirisasi ekonomi perlu digalakkan untuk menjadikan orang daerah menjadi tuan rumah ekonomi,” tuturnya.
Walau begitu, upaya Bahlil dalam hilirisasi ekonomi sempat mendapat penolakan oleh negara asing. Padahal, hilirisasi merupakan instrumen untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Jika lapangan kerja tidak tercipta, maka jangan sampai PT hanya menjadi pabrik intelektual karena banyaknya sarjana pengangguran.
Bahlil menegaskan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bagian terpenting dalam pertumbuhan bangsa. Ibu pertiwi memanggil putra – putrinya agar mengabdikan diri pada bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi founding father kita.
Sebagai bentuk kontribusi Freeport McMoran kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam acara ini juga dilakukan pemberian dana pendidikan kepada mahasiswa ITS. Sebanyak 50 mahasiswa semester III ke atas yang telah terpilih dan 10 mahasiswa Papua yang berkuliah di ITS diberikan bantuan dana Pendidikan berupa beasiswa. Di akhir sesi acara, beasiswa ini diberikan langsung oleh Bahlil dan Richard untuk membangun hilirisasi ekonomi ke depannya. [ina.fen]

Tags: