Komunikasi dengan Kementerian PU, FKPPI Lakukan Bedah Rumah Veteran

Dalam memperingati HUT ke-39, PD FKPPI Jatim melakukan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan Jl Mayjen Sungkono Surabaya, Selasa (12/9). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Ketua Pengurus Daerah XIII FKPPI (Forum Komunikasi Purnawirawan Putera/Puteri ABRI) Jawa Timur Gatot Sudjito meminta agar pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan purnawirawan TNI maupun Polri. Salah satunya adalah mewujudkan  program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTH) bagi para veteran.
“Sesulit apa pun kalau itu untuk kemakmuran maka harus kita perjuangkan. Pemerintah kan sudah mewujudkan program bedah rumah tidak layak huni,” kata pria yang juga anggota Komisi V DPR RI (12/9).
Gatot mengatakan dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan Menteri PU Basuki Hadimulyo untuk membicarakan program tersebut. Pasalnya, selama ini masih banyak veteran TNI dan Polri yang rumahnya masuk dalam kategori RTH.  “Kami akan berkomunikasi dengan Menteri PU agar RTH bisa dikurangi terutama untuk veteran,” tandasnya.
Pria yang juga anggota Komisi V DPR RI ini menjelaskan ke depan FKPPI berharap seluruh elemen bangsa tetap menggelorakan nasionalisme dan memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD 45. Pasalnya, jiwa nasionalisme itu adalah elemen penting untuk menghindarkan Indonesia dari fenomena disintegrasi bangsa.      Gatot menjelaskan, selain kemiskinan dan fenomena disintegrasi bangsa, ancaman proxy war dari negara asing juga patut diwaspadai.    “Proxy war dari luar juga akan memecah belah bangsa. Ancaman itu nyata karena akan mempengaruhi ideologi bangsa,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam memperingati HUT ke-39 FKPPI, PD FKPPI Jatim melakukan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan Jl Mayjen Sungkono Surabaya. Mereka melakukan tabur bunga ke sejumlah makam para pahlawan. Tampak hadir di sana mantan Wagub Jatim Abdul Hamid.
Dalam pernyataannya, Abdul Hamid minta TNI maupun Polri tetap menjaga negara kesatuan Indonesia. ”Karena NKRI adalah harga mati, maka kewajiban bagi kami anggota FKPPI untuk ikut membantu TNI/Polri dalam menciptakan negara yang aman dan sejahtera,”lanjutnya.
Cagub Berlatarbelakang Militer
Pada kesempatan itu Gatot Sudjito mendukung munculnya calon Gubernur dan Wagub Jatim yang berlatar belakang militer dan Polri. Dinamika politik itu dinilai hal yang wajar, sepanjang kandidat punya visi misi yang sejalan dengan rakyat Jatim.  “Tidak ada salahnya, yang penting punya tujuan sejalan menyejahterahkan rakyat Jatim,” katanya.
Dia mengatakan, Pilgub Jatim 2018 adalah pertarungan gagasan dan ide kreatif untuk membangun Jatim. Cagub berlatarbelakang militer dan Polri dinilai punya pengalaman karena pernah memimpin teritorial.  “Yang penting Pilgub nantinya bermodalkan visi dan misi agar bisa merebut hati rakyat. Mereka punya kemampuan untuk itu,” tambahnya.
Karena itu, Gatot berpesan agar mereka sesegera mungkin konsolidasi di grass root untuk merebut hati pemilih. Pasalnya, lawan yang dihadapi nantinya tidak akan mudah, sehingga dibutuhkan kerja keras.  “Harus segera konsolidasi merebut hati rakyat. Sampaikan ke masyarakat visi misinya agar bisa memenangkan pertarungan,” tandasnya.
Sekadar diketahui, ada dua cagub berlatar belakang militer dan Polri yang ikut meramaikan Pilgub Jatim 2018. Mereka adalah  Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio (mantan Pangdam I Bukit Barisan) dan Kombes Pol Syafiin yang merupakan mantan Kepala Biro Umum Sekretaris Militer Kemensesneg. [cty]

Tags: