Kota Malang Wakili Jatim di Festival Anti Korupsi

Kordinator Kota Malang pada pameran anti korupsi di Bandung Indri Ardoyo saat menunjukan rompi Aku Siap Disiplin di stan Kota Malang.

Kordinator Kota Malang pada pameran anti korupsi di Bandung Indri Ardoyo saat menunjukan rompi Aku Siap Disiplin di stan Kota Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Kota Malang dipercaya mewakili Provinsi Jawa Timur dalam Festival Anti Korupsi di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 10-11 Desember 2015 ini. Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nurwidianto, menyampaikan jika pelayanan Publik di Kota Malang, menarik perhatian tersendiri bagi pemerintah pusat, karena itu ditunjuk oleh Provinsi  Jawa Timur untuk menjadi peserta.
Salah satu faktor yang dinilai keberhasilannya adalah  Kota Malang mampu  meraih indeks integritas ujian nasional 2015 tertinggi di Jawa Timur, terbangunnya zona integritas anti korupsi, dan kurikulum lokal peningkatan pembelajaran terintegrasi dengan pendidikan anti korupsi.
Dalam pameran itu, kata Wiwid panggilan Nurwidianto, Kota Malang menarik perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga stan Kota malang    menjadi jujugan peserta  dalam pameran bertema pencegahan tersebut.
Lebih lanjut dikatakan Wiwid,  dalam hal ini panitia tidak melibatkan, atau menghadirkan semua provinsi atau kota dan kabupaten di Indonesia, hanya 10 daerah saja yang diundang.
Kesepuluh daereh itu adalah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi DKI, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sumsel, Kota Malang, Kabupaten Badung Bali, Kota Kupang dan Kota Bandung. Pameran yang bertajuk membangun budaya bersih korupsi  dibuka oleh  Menko Polhukam RI, Luhut Binsar Panjaitan, serta dimeriahkan penampilan grup band kenamaan Slank.
Menurut Wiwid, festival sebagaimana diinformasikan Ketua KPK RI Taufikurrohman Ruqie juga akan diisi dengan serangkaian seminar dan dialog dialog, terkait dengan upaya penanggulangan korupsi.
Sementara itu, Koordinator Kota Malang, Indri Ardoyo, menyampaikan, pada pameran kali ini, Kota Malang mengikutkan  Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T), Dinas Pendapatan (Dispenda), Dinas Pendidikan (Dindik), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan Inspektorat.
Yang paling menarik pengunjung adalah rompi “Aku Siap Disiplin” rompi ini menginspirasi daerah daerah lain. Bahkan  KPK tertarik untuk menjadikan rompi siap disiplin ini sebagai sarana dan  langkah mengedukasi para pelajar untuk membangun budaya disiplin dan jujur.
“Rompi itu disematkan ke siswa dan siswi yang terlambat datang ke sekolah atau melakukan pelanggaran disiplin lainnya, sehingga muncul budaya malu, dari situlah akan terbangun budaya disiplin dengan sendirinya “ujar Indri Ardoyo.
Menurut Indri, kedisipilinan itu harus dibangun disemua lini, termasuk lembaga pendidikan. Sebab jika para siswa sudah terbiasa berdisiplin, maka pada saat mereka terjun dimasyarakat kelak budaya tersebut akan terbawa. Jadi lanjutnya, disiplin waktu sebagai  cerminan awal bagi diri manusia, untuk tidak megambil atau mengunakan benda orang lain yang bukan haknya. Sehingga mereka terhindar dari budaya korupsi.
“Di Kota Malang, pembelajaran disiplin benar-benar ditekankan, tidak hanya dikantor, disekolah-sekolah para siswa diajari berbuat jujur. Beberapa kantin kejujuran sudah berjalan,   itu sebagai pembelajaran bagi siswa, agar tidak mengambil hak orang lain,”tutur Indri Ardoyo. [mut]

Tags: