Kota Pasuruan Bisa Jadi Magnet Singapuranya Jatim

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri serah terima jabatan dari Plh Wali Kota Pasuruan Anom Surahno kepada Saifullah Yusuf di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3) malam. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan Kota Pasuruan memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Karena itu, pihaknya berharap di bawah kepemimpinan baru, Kota Pasuruan bisa menjadi Singapura-nya Jatim.
Menurut Khofifah, dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 yang mengatur percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan di Jatim, kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) jadi super prioritas. Kawasan BTS itu sendiri diampu oleh Lumajang, Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. Sedangkan untuk Kota Pasuruan, berada di tengah-tengah dan akan menjadi perlintasan.
“Ini sebenarnya, Kota Pasuruan bisa jadi penghubungnya BTS. Jadi seperti Singapore. Dan saya yakin, Kota Pasuruan saat dipimpin Wali Kota Gus Ipul akan menjadi Singapuranya Jatim. Karena, program Gus Ipul luar biasa dan sangat mudah dibreakdown dalam RPJMD, RKPD. Makanya, pada saat pelantikan kemarin saya menyampaikan bahwa sesungguhnya top mentornya adalah Wali Kota Pasuruan,” ujar Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan serah terima jabatan dari Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Pasuruan Anom Surahno kepada Saifullah Yusuf di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3) malam.
Sebelum memberikan sambutan, Gubernur Khofifah mendengarkan paparan titik nol dan program 99 hari kerja yang disampaikan Gus Ipul. Pejabat nomer satu di Jatim ini menjelaskan, Kota Pasuruan tidak boleh dilihat dari luasan daerah, apalagi hanya dilihat jumlah penduduknya. Di tangan Gus Ipul, Khofifah yakin Kota Pasuruan akan cepat mengalami kemajuan.
“Saya rasa kita tidak cukup fair kalau melihat luasan wilayahnya. Kita bersanding dengan Singapura. Singapura dibanding Jakarta masih luas Jakarta. Masih lebih banyak penduduk Jakarta tapi bagaimana Singapura menguasai banyak hal aspek strategis, ekonomi, pertahanan, kesehatan dan seterusnya,” jelas Khofifah.
Sementara itu, Gus Ipul menyatakan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Perlu ada kerja keras untuk mewujudkan Kota Pasuruan sebagai Kota Madinah, Maju Ekonominya, Indah Kotanya dan Harmoni Warganya.
“Persoalan itu adalah tata kelola keuangan yang tidak sehat yang membuat Kota Pasuruan mendapat predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dua tahun berturut-turut. Terlebih, Kota Pasuruan ini satu-satunya kota di Jawa yang WDP. Dan ini sungguh memprihatinkan. Satu tahun kedepan, tentu harus mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” kata Gus Ipul.
Makanya, Gus Ipul mengharapkan Pemprov Jatim bisa membantu Kota Pasuruan. Ia dan Wakil Wali Kota, Mas Adi, saapaan akrabnya Adi Wibowo sudah menyusun program 99 hari kerja.
Yakni, selain mempercepat penanganan Covid-19 dan meningkatkan kelas rumah sakit dan faskes lainnya. Kota Pasuruan juga akan merintis smart city serta menyiapkan wifi gratis untuk sarana pembelajaran daring. Selanjutnya, mengintegrasikan area alun-alun, Masjid Agung Al-Anwar serta kawasan perdagangan dan jasa.
Kemudian mengembangkan wisata bahari dan revitalisasi kawasan pelabuhan. Termasuk pula revitalisasi fasilitas umum, pendidikan dan sarana prasarana taman kota juga akan dipercepat. Lalu, penataan SDM dan struktur kelembagaan birokrasi serta mengembangkan koperasi dan UMKM naik kelas.
“Kota Pasuruan perlu mengambil peluang untuk menjadi bagian dalam percepatan pembangunan kawasan ekonomi BTS yang diatur di Perpres 80 tahun 2019. Kota Pasuruan bisa menjadi tempat transit bagi wisatawan. Insyaallah kami akan rancang, diskusikan dan selaraskan dengan provinsi,” tegas Gus Ipul. [hil]

Tags: