KSAD TNI Mulyono Canangkan Sejuta Jamban

KSAD TNI Mulyono bersama jajarannya, serta bupati dan wakil bupati saat mendapatkan penjelasan dari petugas. [achmad suprayogi/bhirawa]

KSAD TNI Mulyono bersama jajarannya, serta bupati dan wakil bupati saat mendapatkan penjelasan dari petugas. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Masih adanya warga yang tak memilik tempat untuk buang air besar alias Jamban di tempat tinggalnya. Sehingga banyak tempat pembuangan air besar di pinggir-pinggir sungai, maka untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah telah mencanangkan program sejuta Jamban secara nasional.
Sementara untuk Kab Sidoarjo program Jamban baru ada sekitar 280 unit yang dilakukan Pemkab Sidoarjo sebanyak 128 unit, dari Kodam V Brawijaya sebanyak 31 unit dan dari Karya Bhakti sebanyak 121 unit.
Prosesi pencanangannya dilakukan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono di Dusun Kupang Kidul, Desa Kupang, Kec Jabon Sidoarjo, pada Kamis (17/9) siang.
Turut hadir dalam acara itu, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Danrem, Kodim 0816 Sidoarjo, Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo juga Ketua DPRD Sidoarjo serta jajaran terkait. Juga  dilakukan acara panen raya di lokasi yang sama dengan lahan panen sekitar 800 hektar.
Jenderal Mulyono yang didampingi Pangdam V Brawijaya, Mayjen Sumardi dan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Wakilnya MG Hadi Sutjipto, KSAD sebelum melaksanakan panen raya, KSAD meninjau langsung pameran produksi UMKM Sidoarjo yang memamerkan produk-produk unggulan Sidoarjo asli. Selanjutnya KSAD langsung turun ke lokasi sawah bersama-sama memulai panen raya, sekalian mencoba mesin pemotong padi.
Jenderal berbintang empat ini menjelaskan, selain telah melakukan MoU dengan pihak Kementerian Pertanian. TNI juga telah melakukan MoU dengan pihak Bulog untuk menjaga dan membeli beras petani, agar tak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu terutama importir beras yang akan mematikan produksi padi lokal. ”TNI menargetkan untuk menjalankan program Presiden Joko Widodo ini, dalam kurun waktu tiga tahun Indonesia sudah bisa swasembada beras, dan menghentikan impor beras,” tegasnya.
Disisi lain, adanya program sejuta Jamban ini, kita berharap bisa membantu masyarakat yang belum memiliki jamban. Karena bisa meningkatkan taraf kehidupan warga yang lebih sehat lagi. Adapun pencanangannya secara simbolis dilakukan di rumah warga bernama, Taubet dan Supiati warga setempat. Warga yang mendapatkan program sejuta jamban harus ber KTP Sidoarjo, rumah sendiri, keinginan sendiri, masyarakat miskin, memiliki kamar mandi belum punya jamban.
Jenderal Mulyono juga menegaskan, pencanangan satu juta Jamban ini merupakan program yang dilakukan seluruh Indonesia. ”Kalau di Sidoarjo sudah ada sebanyak 280 unit. Kalau tiap Kodim sudah ada sebanyak itu, maka seluruh Kodim se Indonesia akan bisa terpenuhi sejuta Jamban,” tegas KSAD Mulyono. [ach]

Tags: