Kuota Seragam Gratis Siswa Miskin Naik 8 %

Seragam Gratis Siswa MiskinSurabaya, Bhirawa
Dengan nilai anggaran Rp26,7 miliar, program seragam gratis tetap akan tetap diberikan khusus bagi siswa mitra warga atau dari keluarga miskin. Namun pada APBD 2016 ini kuota siswa miskin penerima seragam gratis naik menjadi 8 persen.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, anggaran seragam memang tidak diperuntukkan bagi seluruh siswa sebagaimana direncanakan awal. Namun, sasaran pemberian seragam gratis ini akan terjadi peningkatan, dari lima persen menjadi delapan persen. Pemberian seragam gratis pun akan disasarkan bagi siswa kelas I, VII, X.
Dari pembahasan Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 Agus mengaku terdapat anggaran sebesar Rp 7.7 triliun. Dari anggaran itu akan dialokasikan untuk bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda) sebesar Rp 520,7 miliar.
“Paling banyak tambahan untuk Bopda SD, SMP, SMA/SMK. Sementara seragam gratis sebesar Rp26,7 hanya untuk siswa tidak mampu sebanyak delapan persen,” kata dia.
Selain Bopda dan seragam gratis, lanjut dia, anggaran pendidikan tahun depan juga akan diprioritaskan untuk pengadaan buku kurikulum 2013. Khususnya bagi sekolah non pilot project yang sejak tahun ini tidak mendapat bantuan buku dari pusat. Nilai anggarannya sebesar Rp 57,9 miliar.
Terkait Bopda, Agus menyinggung Permendagri no 52 tahun 2015 pemberian Bopda harus melalui modal kegiatan Dinas Pendidikan dan tidak bisa melalui modal hibah. Khususnya bagi sekolah-sekolah swasta yang belum berbadan hukum.
“Karena hibah kan berbadan hukum, sedangkan belum seluruh sekolah berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham. Tapi sampai saat ini masih dikaji. Karena Dindik sedang memfasilitasi semua sekolah agar segera berbadan hukum,” imbuh dia.
Di sisi lain, Anggota Banggar DPRD Surabaya Renny Astuti menambahkan, Bopda yang masuk di belanja langsung ini akan diserahkan melalui kegiatan Dindik Surabaya. “Terkait Bopda ini sekolah memang harus berbadan hukum. Tapi memang agak rumit nantinya apakah Bopda akan dianggarkan melalui program dan kegiatan dinas,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan mengaku hanya bisa menerima seluruh keputusan dari Banggar. Prinsipnya, usul soal seragam gratis akhirnya bisa disetujui meski tidak sesuai perencanaan awal. Dengan turunnya sasaran ini, anggaran seragam gratis yang semula senilai Rp90 miliar hanya turun menjadi Rp26,7 miliar.
“Kami hanya berusaha supaya siswa dan wali murid tidak kerepotan mencari seragam. Kita sediakan menggunakan anggaran dinas pendidikan sekaligus agar tidak lagi ada isu tentang jual beli seragam di sekolah,” pungkas dia. [tam]

Tags: