Layanan Puskeskesmas Tak Optimal Pasien Pindah ke Klinik

???????????????????????????????Surabaya, Bhirawa
Meningkatnya jumlah peserta JKN ternyata membuat 962 Puskesmas di Jawa Timur kewalahan. Para peserta JKN lewat kartu PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang belum terlayanai Puskesmas memilih berobat ke klinik-klinik di sekitar lingkungannya.
“Sebenarnya tidak ada masalah, tapi seharusnya Puskesmas yang menjadi pusat rujukan kesehatan pertama harus bisa mengkaver semuanya,” kata Kadinkes Jatim dr Harsono
Diakui Harsono, banyaknya pasien JKN  yang memilih berobat ke klinik dibandingkan ke Puskesmas lantaran pelayanan Puskesmas itu sendiri. Hasil pantauan  di lapangan jumlah perawat, dokter dan staf di Puskesmas tidak bisa menampung seluruh pasien JKN di daerahnya.
Misalnya, dalam satu Puskesmas hanya ada satu dokter umum, satu dokter gigi dan beberapa perawat. Padahal, peserta JKN di daerah tersebut mencapai 27 ribu orang. Akibatnya, dokter Puskesmas kewalahan dalam menangani pasien. Hal itu membuat pasien beralih ke klinik-klinik.
Fenomena lain yang cukup mengagetkan yakni ternyata ada beberapa Puskesmas yang tidak melakukan pelayanan sama kepada pasien JKN . Bagi, pasien yang memegang kartu JKN  kelas 1 dan 2, maka pelayanan diberikan sebaik mungkin. Sedangkan, bagi pasien yang terdaftar lewat PBI akan diberikan pelayanan seadanya.
“Jumlah klinik swasta di Jatim sampai ribuan, mungkin pasien pilih ke klinik untuk mendapatkan pengobatan secara cepat,” tegasnya.
Padahal, lanjut Harsono, dengan beralihnya pasien PBI ke klinik swasta maka akan menambah kapasitas anggaran BPJS. Pasalnya, untuk satu pasien di Puskesmas mendapatkan kapasitas dana Rp 6 ribu, sedangkan di klinik swasta mencapai kapasitas dana Rp 10 ribu.
“Makanya itu kita berusaha menambah dan memperbaiki Puskesmas di Jatim,” pungkasnya.
Sementara Kepala BPJS Regional VII Jatim, Andy Afdal mengaku pihaknya tidak khawatir meski banyak peserta BPJS yang beralih ke klinik.
“Peserta bebas memilih mau berobat kemana. Anggaran dananya ada kok, rencanya malah tahun 2015 kita akan gandeng klinik-klinik swasta,” kata Andy Afdal.
Memanggapi pernyataan di atas, salah satu pasien BPJS Kesehatan Ayu mengaku, dirinya tetap menggunakan Puskesmas Pembatu (Pustu) Menanggal dikarenakan pelayanan yang diberikan cepat. ”Di Pustu  memang tidak banyak orang dan saya tidak tahu jika di Puskesmas lain banyak pasiennya,” ulasnya. [dna]

Keterangan Foto: Pelayanan yang diberikan Puskesmas kepada para pasien.

Tags: