Layanan Warga Meninggal di Kota Mojokerto Ditingkatkan

Foto Ilustrasi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Perhatian Pemkot Mojokerto terhadap warganya meninggal dunia terus ditingkatkan. Sebelumnya warga yang meninggal mendapatkan santunan Rp250 ribu, tapi mulai tahun ini Pemkot Mojokerto mengaplikasikan program Sendu atau Ada Senyum Dibalik Duka.
”Program ini merupakan perpaduan layanan administrasi kependudukan dengan santunan kematian bagi warga kota yang meninggal dunia,” ujar Ikromul Yasak, Kepala Dispenduk Capil Kota Mojokerto, Kamis (30/3) kemarin.
Menurut Ikromul Yasak, Program Sendu ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan kepada warga yang meninggal. Artinya, kalau ada warga yang meninggal, keluarganya akan mendapat santunan kematian sebesar Rp250 ribu, Akte Kematian dan sekaligus perubahan KTP-KK yang diserahkan bersamaan.
”Jadi keluarga yang ditinggalkan masih bisa tersenyum dibalik musibah duka. Selain mendapat santunan, layanan perubahan sistem adminitrasi kependudukan juga gratis kita berikan,” tambah Yasak, sapaan akrab pejabat alumnus STPDN ini.
Kata Yasak, layanan program Sendu tahun ini, tim Dispenduk yang jemput bola untuk mengambil berkas dan menyeleseikan administrasi kependudukannya. Setelah semua dokumen selesai, baru diberikan ke Camat untuk diserahkan ke keluarga Korban bersamaan penyerahan santunan kematian.
Yasak juga mengatakan, tahun 2016 Dispenduk sudah menerbitkan 1.100 akte kematian, dan tahun ini sampai akhir Maret 2017, sudah menerbitkan 292 Akte Kematian. Akte kematian ini sebagai syarat untuk pengurusan asuransi, hak waris, pensiun dan beberapa kepentingan lainnya.
Terpisah Choirul Anwar, Camat wilayah Magersari Kota Mojokerto menambahkan, jika layanan sendu bisa meringankan warga yang meninggal dunia. ”Mereka tidak perlu repot mengurus perubahan adminitrasi kependudukan,” tandas Choirul Anwar. [kar]

Tags: