Long Weekend Maulid, Pengunjung Bromo Dibatasi

Wisatawan menuju Bromo tetap banyak.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

TWSL Sepi, Snorkeling Wisata bahari Gili Ketapang Ramai
Probolinggo, Bhirawa
Long weekend Maulid Nabi dan cuti bersama kali ini, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih membatasi pengunjung. Kuota pengunjung tetap 40 persen sampai saat ini. Yaitu, hanya 1.400 pengunjung per hari. Dan selama long weekend, kuota itu sudah penuh. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS Sarmin, Jum’at (30/10)

“Dari kuota 40 persen tersebut sudah full booked sampai 31 Oktober. Semua dipesan via online. Karena itu, pengunjung yang langsung datang ke TNBTS akan ditolak,” tuturnya.

Lonjakan kunjungan di tempat wisata selama long weekend terjadi di Kabupaten Probolinggo. Pantai Bentar di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending pun diserbu warga. Tidak hanya warga dari kabupaten, namun juga luar kabupaten. Pengelola Pantai Bentar pun harus bekerja sama dengan Satgas Kecamatan untuk memantau penerapan protokol kesehatan oleh pengunjung.

“Kami tidak bisa melarang masyarakat berkunjung ke Pantai Bentar. Karena itu, penerapan protokol kesehatan tetap kami awasi. Kalau tidak patuh dilarang masuk,” ujar Koordinator Lapangan Wisata Pantai Bentar, Muradi.

Pengunjung yang masuk harus memakai masker, mencuci tangan saat hendak membeli tiket, menjaga jarak dan tidak berkerumun selama di lokasi wisata. Pengelola wisata dan Satgas pun rutin memberikan imbauan melalui pengeras suara yang ada di beberapa sudut Pantai Bentar.

Muradi menjelaskan, pada liburan panjang kali ini kunjungan meningkat. Rabu (28/10), terjual 78 tiket dewasa dan 20 tiket anak-anak. Sementara biasanya, rata-rata pengunjung yang datang 50-60 orang. Jumlah kunjungan diprediksi terus meningkat selama beberapa hari ke depan.

Lonjakan pengunjung juga terlihat di wisata Air Terjun Madakaripura di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang. Karena itu, pengelola juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di lokasi wisata bekerja sama dengan Satgas Kecamatan melakukan pengawasan.

“Tidak ada tawar menawar saat berkunjung ke tempat wisata, protokol kesehatan harus dipatuhi. Rata-rata mereka yang datang juga sudah sadar. Hanya sebagian kecil saja yang lupa,” ujar Koordinator Lapangan wisata Air Terjun Madakaripura, Imam Solichin.
Di wisata air terjun ini menurut Imam, terjadi kenaikan kunjungan sejak awal libur panjang pada Rabu (28/10). Tercatat 71 pengunjung yang datang. Sementara sebelumnya rata-rata hanya 20-30 pengunjung.

Tidak semua tempat wisata ramai di awal long weekend Maulid Nabi, sejak Kamis (29/10). Di Kota Probolinggo, Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) justru sepi. Kepala UPTD TWSL Akbarul Huzaini menerangkan, selama dua hari, Rabu-Kamis (28-99/10), pengunjung TWSL masih sedikit. Kurang dari 50 orang saban hari. Padahal, sebelum pandemi bisa mencapai 300 lebih. “Rabu (28/10) kemarin ada 50 pengunjung. Kamis dan Jum’at (29-30/10), belum diketahui,” tutur Akbarul.

Menurutnya, salah satu yang menjadi faktor utama sepinya TWSL karena pandemi. Meski sepi, penerapan protokoler kesehatan tetap diperketat. Pengunjung yang tidak memakai masker ditolak masuk.

Sedangkan wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo meningkat pengunjungnya. Abdur Rohman, salah satu owner snorkeling mengungkapkan, Kamis (29/10) jumlah pengunjung meningkat 50 persen daripada biasanya. “Biasanya 200-an pengunjung. Saat ini naik hingga 50 persenan,” tambahnya.(Wap)

Tags: