Manfaatkan Sambiloto untuk Tabir Surya

Dr rer nat Fredy Kurniawan SSi MSi

Dr rer nat Fredy Kurniawan SSi MSi
Tanaman sambiloto seringkali dimanfaatkan sebagian orang sebagai obat tradisional. Namun, sebagian besar masyarakat tak mengetahui, selain bisa menjadi obat tradisional tanaman sambiloto juga bisa digunakan sebagai anti radiasi Ultraviolet (UV).
Hal itulah yang kemudian diteliti dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr rer nat Fredy Kurniawan SSi MSi baru-baru ini. Menurut pria yang akrab disapa Fredy ini, potensi tanaman obat telah banyak dikembangkan di Indonesia, khususnya di bidang farmasi.
“Kami mencoba menggali lebih dalam potensi lain yang belum pernah dikembangkan pada penelitian sebelumnya, yang penting tanaman ini tersedia melimpah di Indonesia dengan budidayanya yang mudah,” jelas Kepala Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data ITS ini.
Di sisi lain, tambah dia pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari aset alami negara Indonesia. Tanaman yang memiliki nama latin Andrographis Paniculata L Ness ini merupakan salah satu jenis tanaman obat yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan di Indonesia.
“Tanaman ini juga mempunyai senyawa aktif yang khas dan dikenal dengan nama King Bitter. Senyawa ini merupakan senyawa bioaktif primer Andrographolide, yang mana merupakan golongan senyawa terpenoid khususnya diterpene lakton,” urai Freddy.
Dibantu tim mahasiswanya, untuk proses ekstrasi tanaman pihaknya menggunakan metode maserasi. Selanjutnya untuk metode analisis menggunakan metode spektrofotometri Ultraviolet dan spektrofotometri fluoresens. Sedangkan untuk metode karakterisasi hasil ekstraksi menggunakan metode spektrometri infra merah atau Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan kromatografi Liquid Chromatography-Mass Spectrometer (LCMS/MS).
“Secara prinsip, pertama tanaman obat sambiloto diambil bagian daunnya kemudian dipreparasi dan dilakukan proses maserasi selama beberapa waktu, kemudian dilakukan karakterisasi dan analisis terhadap hasil ekstraksi tanaman obat sambiloto, terakhir adalah modifikasi dan aplikasi ekstrak tanaman itu sebagai UV Protector,” urainya.
Lebih lanjut, untuk hasil akhir Freddy mengatakan berupa tabir surya yang merupakan salah satu jenis produk kosmetik yang banyak dibutuhkan. Yakni, tabir surya yang mengandung ekstrak tanaman sambiloto dengan nilai Sun Protection Factor (SPF) tertentu.
Freddy mengakui, selama proses penelitian tentunya ada kendala yang dihadapi. Salah satu contohnya dikarenakan sampelnya berupa bahan alami, sehingga komponen (matriks) yang terkandung di dalamnya cukup kompleks. Penelitiannya saat ini sedang dalam proses publikasi ilmiah.
“Memang saat ini belum ada kerja sama dengan pihak ketiga, tetapi untuk ke depannya sudah ada rencana untuk bisa diproduksi massal,” ujarnya. Fredy berharap, penelitian ini nantinya dapat bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat luas. [ina]

Tags: