Kepala Dinsos Kabupaten Sidoarjo, Drs Ahmad Misbahul Munir MM memberikan hadiah kepada warga binaan yang menang dalam lomba. [Ali Kusyanto]
Kab Sidoarjo, Bhirawa
Siapa saja pantas bergembira. Meski itu warga kurang beruntung yang saat ini dalam pembinaan UPT Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sidoarjo.
Masih dalam suasana peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, sebanyak 30 orang PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) warga binaan Dinsos Sidoarjo, belum lama ini diajak bergembira bersama-sama, dalam acara lomba yang diselenggarakan di UPT Rehabilitasi Sosial yang berada di Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo itu.
Ada lomba Agustusan dan makan bersama-sama. Peserta yang menjadi juaranya diberikan hadiah. Mereka yang ikut adalah para ODGJ yang masih kategori ringan dan para Lansia yang masih bisa diajak berkomunikasi.
Ada lomba makan kerupuk, lomba kempit balon, dan lomba suap pisang. Tidak hanya pegawai Dinas Sosial saja yang tertawa melihatnya, para warga binaan itu juga ikut tertawa juga.
Kepala Dinsos Kabupaten Sidoarjo, Drs Ahmad Misbahul Munir MM, membenarkan acara yang dilakukan tersebut meski sebentar, tetapi sangat berkesan, sebagai cara untuk peduli pada warga binaan. “Agar mereka senang, gembira, bisa bersosialisasi, semoga bisa cepat sehat kembali,” komentar Misbahul Munir, belum lama ini.
Acara ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang dan makan bersama-sama. Ada menu bakso, kupang lontong dan minuman es degan. Dikatakan Misbah, acara yang digelar tersebut merupakan acara swadana, yang dikumpulkan secara pribadi, partisipasi di intern para pegawai Dinas Sosial Kabuapaten Sidoarjo.
“Beberapa tahun terakhir ini, acara seperti ini kita adakan, dananya partisipasi dari para pegawai sendiri,” kata mantan Camat Krembung itu.
Disampaikan Misbah, di UPT Rehabilitasi sosial milik Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo ini, jumlah warga binaan yang ada, saat ini ada 76 orang. Kadang bisa sampai ada 80 sampai 100 orang.
Menurut Misbah dengan melihat kondisi tempat, jumlah warga binaan di sana, saat ini dianggap sudah overload. Di UPT tersebut ada 19 orang pegawai yang termasuk Non ASN. Mereka dengan telaten melayani orang-orang yang tidak beruntung tersebut. [Ali Kusyanto]
