Memantik Berkah HUT ke-75 Jawa Timur

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Elestianto Dardak beserta istri saat memberikan cinderamata kepada Putri Indonesia Terpilih RR Ayu Maulida Putri ketika silaturahmi di Gedung Negara Grahadi, Minggu (11/10). [trie Diana]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Sehari menjelang HUT ke-75 Pemprov Jatim Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyapa warga sekitar Gedung Negara Grahadi dan anak-anak yatim untuk bersilaturahmi sekaligus mendoakan agar Jatim bisa maju, makmur dan sejahtera hingga terbebas dari Covid-19.
Puluhan paket sembako serta tali asih berupa uang diberikan langsung Khofifah didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono kepada masyarakat dan anak yatim. “Kalau ada HUT Pemprov Jatim, saya rasa kanan kiri inilah yang harus kita sapa, ada yang menjaga pompa, macem-macem lah di tempat TPA situ, itulah yang kita ingin bersapa di hari dimana besok kita pada HUT ke 75,” kata Khofifah setelah acara pembagian sembako di Grahadi, Minggu (11/10).
Khofifah berharap dengan pembagian sembako dan tali asih ini menjadi keberkahan di HUT Provinsi Jatim ke 75 tahun. “Karena guru saya bilang, kalau kita makan ada orang melihat dan dia ingin tapi tidak kesampaian itu mengurangi keberkahannya,’ tambahnya.
Mantan Mensos tersebut seringkali membagikan paket sembako tiap habis berolahraga maupun dinas keluar daerah. Bahkan di mobil dinasnya selalu siap sembako untuk dibagikan kepada masyarakat. Menurut Khofifah di saat acara penting seperti Hari Jadi Pemprov Jatim ini tetangga dekat justru sering terlupa.
“Hari ini juga saya mengundang 75 anak yatim sesuai dengan usia pemprov Jatim dan kita sediakan tumpeng untuk didoakan oleh anak yatim tersebut dan rencananya tumpeng tersebut akan diserahkan kepada Rumah Sakit untuk tenaga kesehatan yang saat ini berjuang menyembuhkan pasien Covid-19,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan bahwa di HUT Jatim ini pihak Pemprov belum bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk para dokter, perawat dan berbgai tenaga kesehatan, akan tetapi ada doa yang dimunajatkan dari Grahadi ini untuk tenaga kesehatan.
“Jika perayaan Hari Jadi Pemprov tahun lalu kita mengundang anak yatim di Bakorwil Madiun dan kita ingin sebenarnya tahun ini giliran di Balorwil yang lain, akan tetapi karena ada pandemi Covid-19 ini maka kita tetap melaksanakan hajat tersebut di Grahadi,” pungkas Khofifah.
Bagi salah seorang warga seperti Ikawati (38) yang tinggal di belakang gedung Negara Grahadi. Selama musim pandemi Covid-19,dirinya baru pertama kali mendapatkan paket sembako. Sehingga dia sangat berterima kasih kepada Gubernur Jatim.
“Baru pertama kali ini dapat dari bu Khofifah ya, saya senang bangga, semoga Indonesia tambah maju kedepannya terus bu Khofifah terus selalu diberi kesehatan dan selalu ingat sama rakyat kecil lah,” katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap Yayasan Putri Indonesia mendukung program yang terkait dengan pemberdayaan perempuan. Di Jatim, ada 1,6 juta ibu-ibu kepala keluarga yang memiliki status ekonominya rendah. Ini menjadi salah satu tugas untuk memberi mereka dukungan dan sapaan yang bisa memberikan keberdayaan secara sosial dan ekonomi.
“Banyak perempuan hebat yang membutuhkan uluran kita agar dapat tumbuh kembang dan menemui harapan yang dicita-citakan,” tutur Gubernur Khofifah yang juga mantan Penasehat Yayasan Putri Indonesia.
Peran dari putri dan alumni akan menjadi energi positif bagi perempuan di Jatim. khofifah menegaskan, saat ini bukan era kompetisi tetapi era sinergi dan kolaborasi. “Banyak perempuan yang tidak berani berkata tidak, bukan karena tidak bisa berkata tidak tetapi dia dalam posisi tidak mungkin berkata tidak karena powerless. Maka, ada proses empowering pada perempuan-perempuan yang powerless ini,” ujar Khofifah.
Di Pemprov punya sangat banyak program, khususnya dampak sosial ekonomi Covid-19. Barang kali bisa ke beberapa titik untuk memberi penguatan kepada orang-orang yang terdampak. “Kita tidak hanya membutuhkan ekonomy recovery tetapi juga psiko sosial recovery,” tandasnya. [tam]

Rate this article!
Tags: