“Mercu” Asian Games 2018

Asian Games  2018“Tiada rotan akarpun jadi.” Begitu kata pepatah sebagai sikap bisa memanfaatkan segala yang tersedia, meski bukan yang terbaik. Begitu pula penyelenggaraan pesta olahraga prestasi terbesar se-kawasan Asia. Tidak selalu digelar di ibukota negara yang memiliki kecukupan akomodasi terbaik. Korea Selatan dan China, sukses menyelenggarakan Asian Games di kota “terdalam.” Bahkan Jepang, sukses menempatkan kota yang pernah hancur akibat bom atom.
Selain sukses di Hiroshima (Asian Games ke-12 tahun 1994), beberapa kota “terdalam” juga sukses menjadi tuan rumah. Antaralain Asian Games ke-14 di Busan (bukan Seoul). Begitu juga AG ke-16 tahun 2010 di Guangzhou, dan AG XVII September 2014 diselenggarakan di Incheon (Korsel). Itu sebabnya, Sumatera Selatan tak minder menjadi tuan rumah pendamping (Jakarta) untuk Asian Games ke-18 tahun 2018.
Karena itu kota Palembang nampak bagai beradu cepat membangun venue. Terutama menambah kapasitas stadion Jakabaring, sampai cukup menampung 60 ribu penonton. Banyak proyek berkelas “mercusuar” sedang dikerjakan, termasuk berbagai infrastruktur baru. Diantaranya membangun jembatan kembar di atas sungai Musi, serta kereta layang dari bandara ke Jakabaring. Berdasar pengalaman tuan rumah, biaya penyelenggaraan akan balik modal dalam waktu tak lama.
Persiapan “mercu” Asian Games juga dikebut oleh Pemda DKI Jakarta. Diantaranya, dengan proyek pengembangan dua jalan layang di sekeliling Jembatan Semanggi. Kawasan yang dibangun oleh Presiden Soekarno ini akan dilengkapi double track kereta rel ringan. Juga terdapat hotel atlet. Targetnya selesai saat pebukaan Asian Games.
Pengalaman balik modal biaya penyelenggaraan ajang olahraga internasional,  telah dibuktikan Brasil dari Piala Dunia (sepakbola) 2014 lalu. Asian Games (AG) XVIII  tahun 2018 telah ditetapkan akan diselenggarakan di Jakarta. Komite Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia, OCA), dalam pertemuan di Kuwait, secara resmi “menggeser” Hanoi. Sebelumnya, Jawa Timur (Surabaya) kalah dalam voting untuk menjadi tuan-rumah.
Pernyataan mundur (Hanoi) sebagai tuan-rumah Asian Games bukan hal baru. Pada tahun 1970, Korsel membatalkan rencananya untuk menjadi tuan-rumah, maka AG dipindahkan ke Bangkok. Lalu terjadi lagi tahun 1977, dari Pakistan dipindah ke Bangkok lagi. Untuk tahun 2018, Bangkok tidak bersemangat menjadi tempat limpahan untuk ketiga kali, karena situasi politik belum kondusif. Maka Jakarta menjadi pelimpahan sebagai tuan-rumah.
Walau sudah pernah menjadi tuan-rumah Asian Games (tahun 1962) Indonesia masih perlu mempertimbangkan berbagai hal. Terutama persiapan internal KOI (Komite Olimpade Indonesia) dan penunjukan daerah. Pemerintah Daerah wajib dilibatkan, karena berdasarkan statuta OCA penyelenggara AG adalah atasnama daerah, bukan negara.
Konon biaya penyelenggaraan Asian Games tidak terlalu besar. Hanya sekitar US$ 500 juta (sekitar Rp 6,7 trilyun). Tetapi Vietnam (Hanoi) menyatakan tak cukup memiliki anggaran. Ini bisa dimengerti karena Vietnam merupakan negara kecil yang baru saja “bangkit” secara ke-ekonomi-an. Prestasi olahraga-nya juga belum seberapa nampak. Sehingga dikhawatirkan biaya Asian Games tidak bisa balik modal dengan mengandalkan sponsor maupun tiket masuk arena pertandingan.
Ke-tidak sanggup-an Vietnam cukup beralasan. Greget Asian Games tidak seperti Olimpiade atau Piala Dunia sepakbola. Sehingga penjualan tiket pertandingan hanya mengandalkan masyarakat lokal. Itupun bergantung pada tingkat kemakmuran masyarakat di daerah penyelenggaraan. Bahkan boleh jadi, banyak pertandingan akan digratiskan. Satu-satunya penghasilan terbesar hanya pada hak siar televisi.
Namun boleh jadi, Palembang ber-keinginan menjadi tuan rumah bersama negara ASEAN (Malaysia, Singapura dan Brunei) untuk Piala Dunia 2022. Itu manakala Qatar dinilai (oleh FIFA) kurang apresiatif. Maka tak perlu kebat-kebit menjadi tuan rumah even olahraga internasional.

                                                                                                              ———– 000 ————

Rate this article!
Tags: