Meriahnya Festival Kampung Salak di Rengel, Tuban

Masyarakat dan para seniman DesaRengel, Kecematan Rengel, Kabupaten Tuban saat melakukan Kirab Budaya dan Buah Salak yang menjadi potensi di Desa Rengel.

Mengangkat Potensi Desa, Sinergikan Seni Budaya dengan Potensi Wisata
Kabupten Tuban, Bhirawa
Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengangkat potensi ekonomi, wisata pada sebuah wilayah. Diantaranya dengan menggabungkan antara produk atau hasil bumi dengan seni, budaya tradisi posistif yang ada. Hal ini seperti yang dilakukna para pemuda kretaif di DesaRengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang mengelar Festival Kampung Salak.
Banyak acara yang digelar dalam festival yang dilaksanakan selama dua hari tersebut. Diantaranya; Kirab Nadong Dongo dan Rengel Carnival, Pameran Komoditas Salak, Jajanan Tradisional, Seni Rupa, Bonsai, dan Keris., Pentas Musik Etnic dan Tari kolosal, Jagongan Budaya dan Ngelukis Bareng.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengangkat potensi desa berupa komoditas salak. Juga kembali memunculkan budaya di sekitar Goa Ngerong Rengel,” kata Ketua Panitia Festival Kampung Salak, M Mundhir.
M Mundir yang juga salah satu Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tuban menambahkan, bahwa ke depan diharapakan nantinya dari kegiatan yang dilakukan, dapat digunakan sebagai ajang penyaluran dan adu kreativitas bagi warga dan pemuda sebagai salah satu mata rantai pergaulan kehidupan yang berbudaya.
“Kami ingin, para pemuda di Tuban, Khsusnya di wilayah Kecamatan Rengel bisa meningkatkan dan mengembangkan seni dikalangan warga dan pemuda untuk memperkaya Seni Budaya Bangsa Indonesia yang dapat memperkuat daya saing bangsa,” terang M Mundzir.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban, Ir H Noor Nahar Hussein MSi, mengaku sangat bangga atas kemampuan pemuda pemudi desa tempat kelahiranya yang telah bisa mengekspresikan dan mengangkat potensi desa. Selain, mampu menangkap peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Wabub juga menyampikan, bahwa kirab budaya tersebut menjadi langkah untuk melestarikan budaya luhur, menjadi wahana edukasi langsung dapat bisa dinikmati masyarakat, sekaligus media pembelajaran bagi generasi muda dan generasi selanjutnya. “Jangan sampai kita kehilangan warisan luhur budaya bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Wabup Berharap Festival Kampung Salak ini dapat menjadi agenda tahunan. Tidak hanya itu, dapat didaftarkan ke Disparbudpora Tuban untuk menjadi agenda wisata tahunan Kabupaten Tuban. Sehingga dapat disosialisasikan ke kabupaten Tuban bahkan luar Tuban. “Tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan hingga ke Jawa Timur dan Nasional,” terangnya.
Pada sisi lain, Wabup kelahiran Rengel ini juga berharap kegiatan tersebut mampu memunculkan peluang usaha dan kreativitas, serta mampu memunculkan budayawan, seniman, maupun usahawan baru, serta mempererat harmonisasi masyarakat. “Melalui kegiatan ini, Kita bangun rasa bhinneka tunggal ika dan perkuat persatuan dan kesatuan bangsa antar warga Kabupaten Tuban,” serunya.
Untuk ketahui, Festival Kampung Salak diselenggarakan selama dua hari (11-12 Oktober). Pada pawai budaya yang mengambil start di balai desa Karang Tengah menuju Goa Ngerong. Pada kegiatan Kirab Nadong Dongo, gunungan buah salak diarak oleh sejumlah peserta yang terdiri dari komunitas seniman, komunitas sepeda onthel serta seluruh lapisanmasyarakat setempat. [Khoirul Huda]

Tags: