Merugi Rp 500 Juta Lebih, Pengelola PLTD Masalembu Pilih Mundur

Ketua Koperlindo, Hairul Anwar.

Sumenep, Bhirawa
Karena merugi ,pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan/ Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Koprerasi Energi dan Ketenagalistrikan (Koperlindo) menyatakan mundur per tanggal 1 Februari 2021. Koperlindo telah lima tahun mengelola PLTD di Pulau terpencil itu.

Ketua Koperlindo, Hairul Anwar, mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Pemkab Sumenep sebagai pengelola PLTD Masalembu tersebut. Surat tersebut telah diajukan ke Pemkab pada tanggal 7 Januari 2021.

“Kami sudah mengajukan surat itu pada hari Rabu, 7 Januari 2021. Sesuai surat yang kami ajukan, sejak awal Februari 2021, kami bukan pengelola listrik di Masalembu lagi,” kata Hairul Anwar, Rabu (20/1).

Mundurnya sebagai pengelola PLTD itu, ia mengaku sudah waktunya mundur. Selain itu, ia juga mengaku selalu mengalami kerugian selama mengelola. Bahkan, jika dihitung selama lima tahun mengelola, kerugian yang ditanggung itu lebih dari Rp 500 juta bahkan hingga Rp 600 juta.

Kerugian itu disebabkan karena dana operasional dengan hasilnya tidak imbang. Harga minyak di pasaran terus naik, sedangkan tarif pelanggan tetap.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan kenaikan tarif langganan ke Pemkab, tapi tidak pernah ada balasan. Pemkab mungkin punya alasan juga kenapa tidak menjawab permintaan kenaikan tarif itu. Tapi faktanya begitu, kami yang menjadi korban,” jelasnya.

Selama 5 tahun mengelola PLTD Masalembu, ia mengaku selalu melakukan subsidi solar, perbaikan mesin dan perbaikan jaringan. Itu semata demi layanan listrik untuk masyarakat Pulau Masalembu, Sumenep.

“Kalau terus-menerus kami yang harus menanggung kerugian itu, lebih baik kami mundur. Biar pihak lain yang mengelolanya, bisa dikelola oleh BUMD atau pihak swasta lainnya,” paparnya.

Disinggung terkait jika ditunjuk kembali menjadi pengelola PLTD oleh Pemkab, pihaknya mengaku masih mikir-mikir. Apalagi tidak ada penyetaraan tarif sebagaimana diajukan oleh pengelola. Sebab, harga solar dan alat kelistrikan lainnya setiap tahun terus naik.

“Biar yang lain saya yang mengelola lah. Kami kasih kesempatan bagi yang lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna DPMD Sumenep, Fadholi mengatakan, surat pengunduran diri dari Koperlindo sebagai pengelola PLTD Masalembu masih bersifat pengajuan. Hal tersebut akan dirapatkan dengan tim Kabupaten Sumenep guna menyikapinya.

“Masih dalam proses pengajuan pengunduran. Nanti akan dirapatkan dengan tim. Menunggu hasil rapat tim,” kata Fadholi. [Sul]

Tags: