Meski Pandemi Kopsis SMKN 1 Probolinggo Terus Berkembang

Koperasi Siswa Tunas Muda melayani pembelian seragam bagi para siswa baru. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) diperingati setiap 12 Juli sebagai Harkopnas ke 72. Memaknai peringatan ini, Koperasi Siswa (Kopsis) Tunas Muda SMKN 1 Probolinggo mencoba merefleksi perkembangan Kopsis serta berbagi tip agar tetap eksis.
Koperasi ini mengawali usahanya dengan mendirikan prakoperasi pada 1974. Saat itu mengelola simpanan pelajar dan terbatas pada kelas tertentu. Kemudian, ditingkatkan dengan usaha pendirian koperasi untuk seluruh siswa SMKN 1.
Anggaran dasar Kopsis disahkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dilaksanakan pada 10 Februari 1988. Kemudian diajukan permohonan pada Kantor Departemen Koperasi Kodya Probolinggo untuk mengukuhkan Koperasi SMEA Negeri Probolinggo, pada 24 Maret 1988. Dikukuhkan pada 6 April 1988, sebagaimana Nomor 14/SEK/35/III/88 nama Koperasi Tunas Muda Probolinggo. Jenis kegiatannya membuka toko peracangan, kafetaria mini, dan simpan pinjam.
Awalnya, koperasi ini didirikan sebagai toko sekolah. Digunakan untuk pelajaran praktik dengan unit pertokoan dan unit jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi yang merupakan para siswa SMKN 1 Probolingo. Unit pertokoan menjual berbagai keperluan siswa. Seperti alat tulis, buku pelajaran, makanan, minuman, atau perlengkapan sekolah. Harganya lebih murah dibanding toko-toko biasa. Sedangkan, unit usaha pelayanan atau jasa berupa usaha fotokopi, pengetikan, penjilidan makalah, dan lainnya.
Seiring perkembangan zaman, koperasi siswa ini terus berbenah. Tak hanya praktik memasarkan barang, melayani pembeli, administrasi pertokoan, mempraktikkan, dan menyusun pelaporan keuangan koperasi untuk menumbuhkan mental enterpreneur siswa, dan berkembang lebih luas.
Menurut Ketua Kopsis Tunas Muda SMK Negeri 1 Probolinggo, Anggerys Arif Al Farizi, Selasa (13/7), koperasi juga menjadi wadah pembelajaran terintegrasi dengan kurikulum sekolah. Karenanya, sebagai pengurus, pihaknya bisa lebih aktif berkarya memajukan Kopsis. Diantaranya, beradaptasi dengan teknologi digital. Upaya ini dilakukan agar Kopsis Tunas Muda bisa terus eksis.
“Kami dapat pembelajaran apa di kelas, bisa diterapkan juga melalui koperasi. Istilahnya, wadah untuk latihan kewirausahaan. Promosi tentang program maupun kegiatan koperasi kami sampaikan melalui media sosial, seperti Fb, IG, maupun TikTok. Tapi, tentu saja kami usung dengan konten-konten yang bermanfaat,” ujar siswa kelas XII.
Anggota Koperasi Tunas Muda seluruh siswa SMKN 1 Probolinggo. Sampai 31 Desember 2020, tercatat ada 1.595 siswa. Modal Kopsis ini berasal dari simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela semua anggota. Untuk iuran keanggotaan, hanya Rp24 ribu per tahun. Itu pun bisa dicicil Rp2.000 per bulan.
Dalam berbagai perlombaan koperasi, nama harum SMK Negeri 1 Probolinggo tak diragukan lagi. Tampak tim borong piala dalam Gelar Kreasi Pemuda Koperasi tahun 2019 sebelum pandemi lalu. Seperti disampaikan Kepala SMKN 1 Probolinggo melalui Pembina Kopsis Tunas Muda, Ita Sulistowati. Menurutnya, kepengurusan, pengaderan, RAT, dan semua kegiatan kopsis dilakukan para siswa Pengurus Koperasi.
“Anak-anak mengurus koperasi hanya saat jam istirahat. Itu pun sudah ada jadwal piketnya. Sehingga, meski jadi pengurus Kopsis, menerima pelajaran di kelas tetap prioritas utama. Agar kinerjanya optimal, pengaderannya harus sesuai minat anak-anak sendiri. Kalau minat menjadi pengurus kopsis, paling tidak kami tahu kinerjanya bukan dari keterpaksaan. Itulah mengapa pengurus tidak hanya cakap teori, tapi harus cakap juga praktiknya,” jelasnya.
Pembina Senior Kopsis Tunas Muda SMKN 1, Ririn Herawati menambahkan, sebelum kepengurusan koperasi berganti, Pengurus Kopsis menyampaikan, kegiatan apa saja yang akan dilakukan sebagai persiapan rapat pengurus.
“Mulai menyebar angket untuk survei, promosi kopsis, membuka pendaftaran, penyeleksian bertahap, sampai diputuskan nama pengurus yang baru. Semuanya anak-anak yang melakukan. Guru – guru tidak ikut – ikut. Kami hanya mendampingi saja,” ujarnya. [wap]

Tags: