Miliki Prospek, Pengembangan Pariwisata Perlu Strategi

Plt Biro Kessos Jatim Hudiyono

Kota Malang, Bhirawa.
Animo masyarakat untuk wisata di beberapa daerah di Jatim membuktikan bahwa sektor Pariwisata memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Namun untuk mengembangkannya butuh strategi jitu.

Melihat potensi itulah, Plt Biro Kessos Jatim Hudiyono mengatakan, strategi pengembangan pariwisata Jatim tahun 2021.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, pariwisata merupakan salah satu industri strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya saat menutup rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan kepariwisataan dalam masa new normal tahun 2021 di Kota Malang, Jumat (19/11).

Pada kesempatan itu, Hudiyono mengatakan Pariwisata yang dikelola dan diprioritaskan secara serius dengan menghubungkan berbagai kegiatan lintas sektor bidang yang saling terkait yakni sektor industri, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, sosial, ekonomi keamanan serta lingkungan mampu menjadi salah satu sumber devisa dengan menyerap berbagai tenaga kerja.

Namun sayangnya saat pandemiCovid-19 berdampak pada penurunan di sektor wisata. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) Jatim, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jatim melalui pintu masuk bandara internasional Juanda pada bulan Juli 2020 turun sebesar 21,65 persen dibanding Juni. Yakni dari 97 kunjungan menjadi 76 kunjungan.

Jumlah kunjungan wisman Juli 2020 turun sebesar 99,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 24.913 kunjungan. Itulah mengapa perlu strategi kreatif dan inovatif untuk mengembangkan pariwisata di Jatim.

“Jika sektor pariwisata menurun, maka kesejahteraan masyarakat didaerah wisata juga akan menurun. Untuk itu kita semua harus saling berkoordinasi, berdiskusi dalam menentukan strategi untuk memajukan kembali sektor pariwisata dengan membertimbangkan kebijakan dan kondisi yang ada. Diharapkan hasil dari rakor dua hari ini dapat menjadi strategi dalam memajukan pariwisata di era new normal,” terang Hudiyono. [wwn]

Tags: