Mimpi Sekolah Bebas Narkoba

MulyantoOleh :
Mulyanto
Staf SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Membaca berita Sindikat Remaja Jajakan Sabu dan Ganja ke Teman Sekolah di media membuat saya istigfar dan geleng-geleng kepala, seraya mengelus dada. Ternyata darurat narkoba sudah layak menjadi alarm yang harus dibunyikan dengan keras oleh negara. Selain telah merenggut masa depan anak bangsa, narkoba ini telah merendahkan martabat bangsa, karena skandal narkoba di negeri ini juga terdiri dari pelajar masih sangat belia.
Sebagaimana diberitakan, si-SH (18 tahun), warga Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, ternyata telah lama masuk sindikat narkoba ini. Ia menjadi bandar skala kecil sekaligus pengedar sabu-sabu di kalangan rekannya di sekolah. Bahkan, bocah yang baru lulus SMA ini, kata  Kapolres Bogor Kota, AKBP Darwis Permana, telah berhasil merekrut RR (20), MF (19), DF (18), HD (21) DM (18) dan CY (19). Miris.
SH ditangkap polisi pada 29 Agustus 2016 di camp-nya, sebuah rumah di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor saat proses transaksi. Diakui, mereka mengedarkan narkoba jenis ganja dan sabu kepada para pelajar tingkat SMA yang juga rekan mereka sejak semasa sekolah.
Dalam penangkapan tersebut,  polisi menyita  barang bukti 36 paketan ganja kering siap edar seberat 1,2 kg dan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,1 gram.  Karena ulah itu, para bandit cilik ini mendekam di Mapolres Bogor Kota. Mereka dijerat dengan Pasal 111, 112 dan 113 UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 20 penjara.
Belakangan ini, kasus narkoba benar-benar marak di masyarakat kita. Dia menimpa siapa saja, mulai dari orang miskin hingga yang kaya, masyarakat sipil hingga pemimpin negeri, dan yang amat parah ia mengidap anak-anak belia yang masih bau kencur, seperti kasus SH. Nampaknya memang hukuman mati tidak membuat pelaku kejahatan narkoba ini jera.
Kejahatan narkoba ini benar-benar tidak manusiawi. Karena merusak sendi-sendi kehidupan manusia. Untuk itu, hukuman mati memang pantas dihadiahkan pada pelaku kejahatan narkoba ini. Advokat senior Adnan Buyung Nasution bahkan berpendapat bahwa pengedar narkoba sudah sepantasnya diganjar dengan hukuman mati. Ia menganggap bahwa kejahatan narkotika sudah tergolong crime against humanity atau kejahatan terhadap kemanusiaan. Apalagi masyarakat juga menghendaki atau menuntut adanya suatu hukuman yang setimpal yang bisa bikin jera pelaku kejahatan ini. Namun, negara jangan hanya berfokus pada hukuman mati, jauh lebih penting lagi adalah bagaimana negara secara konsisten dan masif melakukan pencegahan dan pemberantasan.
Selain itu, dalam kasus perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak, hemat saya setidaknya tiga sektor harus benar-benar merekonstruksi diri agar anak-anak dapat bersinar. Pertama ada pada diri anak, kedua pendidikan anak di keluarga, dan ketiga di lingkungan sekolah -pembenahan sistem pendidikan nasional. Kalau tiga hal tersebut sudah benar, in sya Allah, harapan menjadikan anak sebagai manusia gemilang yang siap menyongsong birunya langit Indonesia ke depan akan tercapai.
Di sektor diri pribadi, anak harus menempatkan pada posisi sebagai pribadi dewasa dalam keseharian, anak remaja harus berfokus pada masa depan, harus pandai-pandai menguasai diri. Sudah banyak jiwa yang sekarat, sudah banyak jiwa yang tidak tertolong dalam perkara narkoba ini. Jadi harus bijak, berkacalah ada pengalaman oranglain dan jangan bodoh mau membuat pengalaman sendiri. Apalagi sudah jelas, hukuman mati menunggu setiap pelaku
Kemudian di pendidikan keluarga, basis agama, moral, dan ahlak harus benar-benar diperkuat. Orangtualah yang harus istiqomah mendidik anak sejak kecil. Di mulai dari rumah, orangtua jangan jemu menata hati anak agar bermoral dan berprestasi gemilang. Kemudian, pendidikan agama sebagaimana amanah konstitusi harus hadir mengisi sanubari keluarga, ajarkan anak tentang baik-buruk, halal-haram, ajari tata krama, sopan santun, ajari yang pantas dan yang tidak. Selain itu proteksi kegemaran anak pada game, mengoprasikan HP atau gadget, dan tidak kalah pentingnya didiklah anak dengan penuh kasih cinta.
Sementara di dunia pendidikan (sekolah). Meskipun wajah pendidikan perlu terus dibenahi untuk lebih baik masih memiliki peranan penting dalam mewujudkan maa depan bangsa. Untuk itu, pilihlah sekolah ramah anak, yang benar-beanr memanusiakan anak. Bebas dari kejahatan bullying, dan perundungan, pelecehan, dan kekerasan lain macam apapun. Anak-anak harus merdeka  dalam mewujudkan manusia yang unggul dan bermoral.
Sekolah harus “protektif” terhadap perilaku tidak terpuji yang dilakukan antaranak, guru kepada anak, atau anak (orangtua) terhadap guru atau teman sejawat anaknya. Sekolah tidak boleh memberi cela secuilpun pada kejahatan tumbuh dan berkembang di sekolah. Musnahkan ia dengan statuta sekolah yang memanusiakan, dengan komunikasi guru yang humanis, dan dengan keteladan. Misalnya, anak-anak telah dilarang merokok, maka guru juga harus puasa merokok, anak-anak suruh sopan, maka guru tidak perlu teriak-teriak di dalam kelas. Bila ekologi yang demikian terealisasi di lingkungan pendidikan, maka anak-anak dipastikan siap memikul masa depan gemilang tanpa narkoba.
Pemerintah harapannya peduli, turun, dan berpihak. Khusus di sektor pendidikan, Kemdikbud RI dengan nahkoda baru harus sibuk pada semangat ekologi pedagogi yang ramah anak. Jangan hanya bersolek atau sibuk safari ke mana-mana. Jangan. Kemudian, sukses pendidikan harus direedukasi dan direhabilitasi. Tidak manusiawi bila ukuran sukses siswa hanya diganjar dengan angka-angka, atau pada purna kelulusan anak, mereka hanya dibikin berang dengan ujian nasional yang tidak rasional, karena hanya ditempuh dengan tes soal beberapa lembar selama satu jam dalam tiga hari.
Pendidikan harus menjadi jawaban atas persoalan sosial anak. Yaitu setelah bersekolah harus lebih dewasa, lebih mandiri, dapat bertanggungjawab, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berakhlaq mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semoga kasus narkoba SH adalah yang pamungkas di duani pendidikan Indonesia, bahkan dunia. Aamin.

                                                                                                              ————- *** ————–

Rate this article!
Tags: