Minggu Bersih,KLH Nganjuk Libatkan Pendekar

Anggota PSHT Nganjuk melakukan kegiatan Minggu bersih bersama masyarakat dan KLH Pemkab Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Anggota PSHT Nganjuk melakukan kegiatan Minggu bersih bersama masyarakat dan KLH Pemkab Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Menjelang penilaian Adipura, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemkab Nganjuk mengalang seluruh elemen masyarakat untuk membiasakan budaya bersih. Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bersama masyarakat melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalan protocol.
Pagi bersamaan acara car free day, ratusan anggota PSHT dengan membawa kantong plastic dan peralatan mencabut rumput berbaur masyarakat yang melakukan olah raga. Anggota PSHT memunguti sampah plastic dan mencabut rumput liar di trotoar.
Bahkan, anggota PSHT yang mengenakan seragam hitam-hitam itu sengaja disebar di lima titik jalan protocol diantaranya Jl. Ahmad Yani, Jl. Gatot Subroto, Jl  Panglima Sudirman dan Jl. Veteran. “Kami memang sengaja melibatkan organisasi kemasyarakatan termasuk PSHT untuk menjaga kebersihan Kota Nganjuk,” terang Totok Prastowo, Plt KLH Pemkab Nganjuk Minggu (20/3).
Menurut Totok, jika tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk PSHT, personil kebersihan terutama pasukan kuning tidak akan mampu mencover seluruh wilayah yang menjadi penilaian tim Adipura. Karena criteria atau parameter penilaian Adipura sangat berat dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi setiap daerah.
Bukan hanya itu, keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan memperlakukan sampah juga masuk dalam criteria penilaian Adipura. Memunculkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan diperlukan contoh yang baik dari lingkungan itu sendiri.
Lebih lanjut Totok juga menjelaskan, ditingkat desa maupun kelurahan sudah ada kader-kader kebersihan. Selain itu Pemkab Nganjuk juga secara periodic melombakan kebersihan mulai tingkat RT hingga tingkat kecamatan.
Hal itu dengan tujuan agar menjaga kebersihan lingkungan merupakan kebutuhan dan menjadi budaya bagi masyarakat. “Masyarakat perlu diberikan contoh nyata, untuk merangsang kesadaran dan membudayakan hidup bersih,” kata Totok Prsatowo kepada Bhirawa.
Sementara itu, Joko Suroto koordinator PSHT mengungkapkan kegiatan Minggu bersih dari anggota PSHT merupakan salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat. Karena PSHT sendiri merupakan bagian dari masyarakat sehingga perlu ada sinergi antara organisasi kemasyarakatan dengan masyarakat itu sendiri. “Kami senang melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan, termasuk kegiatan Minggu bersih yang digagas oleh KLH Nganjuk,” ungkap Joko Suroto. [ris]

Tags: