Miris! Belasan Siswa SD di Situbondo Ikuti Gaya Viral Menyayat Tangannya

Salah satu siswi SD di Kabupaten Situbondo menunjukkan bekas luka sayatan benda tajam, di tangannya. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya ada belasan siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Situbondo, melukai tangannya sendiri menggunakan benda tajam, Jumat (29/9). Itu dilakukan lantaran mengikuti gaya viral di media sosial (medsos). Gaya negatif itu akhirnya berhasil dideteksi seorang guru. Ditengarai tren tersebut muncul akibat salah mengikuti gaya hidup di media sosial.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Supiyono, kasus tersebut pertama kali diketahui oleh seorang guru di salah satu lembaga pendidikan dasar negeri. Awal mula sang guru tidak sengaja melihat tangan salah satu siswi terdapat bekas luka yang tidak wajar. “Saat itu, salah satu guru melihat di tangan siswi ada bekas luka sayatan. Setelah dicek bekas luka itu ternyata cukup banyak,” ungkap Supiyono.

Lebih jauh Supiyono menyebutkan, untuk mengetahui penyebab bekas luka sayatan benda tajam tersebut, guru sempat menanyakan langsung kepada siswinya. “Setelah ditanya, ulah tak senonoh itu murni atas kemauan sendiri. Mereka terinspirasi dari media sosial, karena saat ini sedang tren melukai tangannya sendiri,” jelas mantan Pengawas itu.

Dijelaskan oleh Supiyono, aksi siswi tersebut membuat guru kaget. Melihat kejadian tersebut guru langsung melakukan pemeriksaan kepada siswa siswi yang lain. “Awalnya ada beberapa orang siswi kelas lima SD yang ditemukan ada bekas luka sayatan di tangannya. Lalu, keesokan harinya setelah di cek semuanya ada belasan siswi yang juga terdapat bekas luka sayatan,” beber Supiyono.

Lebih lanjut Supiyono menjelaskan, pihak sekolah saat ini sedang melakukan pembinaan kepada para siswa siswi tersebut. Ini dilakukan agar para peserta didik tidak mengulangi tindakan yang sangat berbahaya tersebut. “Saat ini, kami terus intens berkomunikasi dengan pihak sekolah agar para siswi itu mendapat pengawasan yang ketat,” tuturnya.

Kedepan Supiyono menegaskan, akan melakukan langkah tindakan tegas agar sekolah lain tidak melakukan perilaku serupa. Namun untuk mengetahui kasus tersebut, Dispendikbud Kabupaten Situbondo masih akan mengumpulkan sejumlah keterangan. “Saya dengar masih ada beberapa SD lain yang siswanya mengalami kejadian serupa. Bahkan, juga ada informasi seorang pelajar SMP melakukan perbuatan yang sama,” pungkas Supiyono. [awi.iib]

Tags: