MJC Gelar Uji Kompetensi Bertaraf Nasional KKNI

Ujian praktek pada uji kompetensi keahlian fotografi kelas akselerasi MJC diikuti 15 siswa.

Diikuti 75 Siswa, Ujikan Lima Kompetensi Keahlian

Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim melalui UPT Pelatihan Teknis dan Ketrampilan Kejuruan (PTKK) menggelar uji kompetensi kelas akselerasi Milenial Job Center (MJC). Sebanyak 75 siswa mengikuti uji kompetensi sertifikasi bertaraf nasional sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) tahun 2023 di lima kompetensi keahlian.

Yakni, Desain Grafis level 3 KKNI, Web Desain level 4 KKNI, Fotografi level 3 KKNI, Videografi level 3 KKNI, dan Animasi level 3 KKNI.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ditjen Vokasi Kemdikbudristek ini berlangsung 11-12 Nopember 2023.

Berbeda dengan dua kompetensi keahlian lain yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan uji kompetensi, untuk tiga kompetensi keahlian seperti Web Desain, Videografi dan Fotografi baru pertama digelar usai mendapat SK TUK dari LSK Dirjen Vokasi Kemdikbudristek. Hal ini pun tentu menjadi PR besar bagi instruktur untuk menerka setiap poin yang diujikan.

Seperti yang diungkapkan instruktur kompetensi keahlian Fotografi, Bretya Pate Anoraga. Dikatakannya ada dua elemen yang diujikan di level 3 KKNI atau setara assisten fotografer, yakni teori fotografi, dan praktek. Untuk praktek, materi yang diujikan meliputi memotret benda mati, benda hidup dan pas foto kemudian lanjut proses editing hingga cetak.

Dari dua elemen yang diujikan, diakui Bre sapaanya, materi teori fotografi yang dirasa sulit. Sebab, dari instruktur sendiri ada 81 butir soal teknik dasar kamera yang harus dirinci sebagai kisi-kisi yang akan diujikan ke siswa.

“Karena baru pertama kali digelar uji kompetensi fotografi, kemarin (Jumat) malam kita rinci dari 81 soal yang mungkin akan diujikan dan jadi pedoman siswa belajar. Karena kita juga nggak dapat kisi-kisi dari Jakarta seperti apa. Apalagi untuk fotografer lebih ke teknis dibanding teori, karena kita langsung praktek pada objek-objek yang kita kehendaki,” ujarnya, Sabtu (11/11).

Sedangkan untuk uji kompetensi praktek, Bre menggambarkan jika kemungkinan siswa akan diberikan objek diam, bergerak, bertekstur dan pas foto. Siswa akan diinstruksikan sebelum tes dimulai.

“Jadi baik kita maupun siswa benar-benar tidak tahu apa yang akan diujikan dalam waktu 7 jam. Dan mereka harus mendapat poin nilai minimal 85 untuk bisa dikatakan lulus, ya mudah-mudahan mereka bisa lulus semua,” tandasnya.

Salah satu peserta uji kompetensi keahlian fotografi, Adelia Putri Pratama Ivanti mengaku cukup grogi mengikuti kegiatan ini. Karena baru pertama dilakukan. Meski begitu dengan bekal ilmu saat pelatihan di kelas reguler dan akselerasi ia optimis dapat menyelesaikan soal dengan baik.

“Materi yang diujikan terkait pengalaman fotografi, praktek, serta teknik dasar foto dan kamera,” urainya.

Dari hasil uji kompetensi tersebut, Adel mengungkapkan materi praktek pada teknik panning (benda bergerak) menjadi kesulitannya. Karena membutuhkan timming pengambilan gambar yang pas untuk hasil yang bagus.

Uji kompetensi pertama juga dilakukan kompetensi keahlian web desain level 4 KKNI. Pada kegiatan ini, ada 8 elemen kompetensi yang diujikan. Disebutkan Instruktur Web Desain, Achmad Agus Salim kedelapan elemen kompetensi tersebut adalah perancangan website, implementasi website, website responsif, penyimpanan file dan akses, proses desain, perancangan web frame dan implementasi ke pemrograman. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Html dan CSS.

“Siswa diberi waktu selama 4 jam untuk menyelesaikan 8 elemen kompetensi tersebut, dan mereka harus dapat poin minimal 85. Meski yang diajarkan dan diujikan masih basic pemrograman. Namun, bekal ini siap untuk digunakan dalam dunia kerja industri IT,” tandasnya. [ina.why]

Tags: