Mudik Lebaran, Dishub dan Polres di Jatim Sidak

Petugas gabungan saat memeriksa kelaikan kondisi bus yang menunggu penumpang diterminal Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Petugas gabungan saat memeriksa kelaikan kondisi bus yang menunggu penumpang diterminal Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Mendekati perayaan lebaran 1436 H, arus kepadatan pemudik di jalan raya Pantura Kab Situbondo, mulai terasa sejak kemarin (7/7). Pada umumnya, kepadatan arus lalulintas ini masih didominasi kendaraan roda dua. Dari pengamatan sementara arus mudik rata-rata berasal dari arah timur (Banyuwangi dan Bali).
Ada kemungkinan mereka para pemudik merupakan warga yang merantau ke pulau Dewata Denpasar, Bali. Selain memadati arus lalulintas pantura (jalur Situbondo), para pemudik juga memadati sejumlah tempat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) disejumlah titik di Kota Santri, Situbondo.
Yang paling terasa, kepadatan arus lalulintas ini mulai terasa pada akhir pekan kemarin Selasa (7/7). “Kemungkinan mereka mudik lebih awal, karena ingin merayakan lebaran di kampung halamannya masing-masing,” ujar salah satu petugas jalur lalu lintas Pantura, di Kab Situbondo, kemarin.
Menurut Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko, mendekati perayaan lebaran, pihak menghimbau kepada para pemudik yang menggunakan motor untuk selalu berhati-hati dan waspada selama dalam perjalanan. “Kami minta kepada pengguna jalan raya untuk mentaati rambu-rambu lalu lintas demi menjaga keselamatan jiwa mereka sendiri dan orang lain,” ujar mantan Kasat Lantas Polres Bondowoso itu.
Ditempat terpisah, petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan dan Polres Situbondo menggelar inspeksi mendadak (sidak) kesiapan armada menjelang arus mudik lebaran idul fitri  ke terminal Situbondo, pagi kemarin. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah angkutan tidak layak beroperasi, didalam terminal. “Petugas gabungan memeriksa satu persatu kelengkapan angkutan yang masuk terminal, mulai kaca hingga ban kendaraan,” ujar salah satu petugas kemarin.
Petugas menemukan sejumlah kaca depan Bus retak serta menggunakan ban vulkanisir. Petugas mengancam akan mengandangkan armada bermasalah jika tidak segera diperbaiki menjelang lebaran.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Lutfi Joko Prihatin, mengatakan, pihaknya akan melarang armada angkutan lebaran beroperasi jika tidak memperbaiki beberapa temuan petugas seperti kaca depan retak maupun menggunakan ban vulkanisir.
“Kami sengaja menggelar sidak untuk memastikan kelayakan angkutan menjelang arus mudik lebaran. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman  bagi warga yang hendak mudik ke kampung halaman,” tegas mantan Kepala BKD Kab Situbondo itu.
Bus Tak Laik
Sementara itu, sebelum musim mudik Lebaran 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro melakukan pengecekan kesiapan armada bus angkutan lebaran tahun 2015 di Terminal Rajekwesi Bojonegoro. “Kami melakukan pengecekan bersama petugas Polres Bojonegoro dan petugas uji KIR, untuk melihat kesiapan bus angkutan lebaran tahun  ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Iskandar, Selasa (7/7).
Dalam pengecekan armada tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai kelengkapan surat-surat kendaraan, keterangan uji KIR, kondisi mesin hingga ban. Selain itu juga kelengkapan yang harus ada di bus meliputi palu pemecah kaca, pintu darurat dan alat pemadam api ringan (apar).
“Kalau ban depan khususnya roda depan harus original. Tidak boleh menggunakan ban vulkanisiran. Namun kita masih memberikan tolerir untuk roda belakang vulkanisiran, kalau belakang dua ban dan roda depan hanya satu ban,” ujarnya.
Selain, mesin juga dicek. Kemudian Lampu ‘sign’ dipastikan harus menyala. Kondisi bus benar-benar harus laik jalan. “Sanksi kendaraan melanggar, kalau sekarang masih kita beri tolerir karena masih uji petik. Kalau besok H-4 sudah diberlakukan angkutan lebaran kita akan tindak tegas. Apabila kendaraan belum diperbaik dulu hingga laik jalan,” terang dia.
Pol Air Probolinggo
Sementara itu, Polisi air Polres Probolinggo, terus meningkatkan patroli laut disekitar laut utara, khususnya jelang arus mudik dan banyaknya warga kepulauan Gili Ketapang, berbelanja di Probolinggo, bahkan warga Madura banyak memakai perahu kayu untuk mudik baik yang dari maupun yang ke madura, Semua itu demi keselamatan mereka menghadapi lebaran 2015 ini.Hal ini diungkapkan  AKBP Iwan Setyawan, Kapolres Probolinggo, Selasa (7/7).
Patroli yang biasa hanya menggunakan satu kapal, saat ini petugas menggunakan 3 kapal sekaligus. Patroli difokuskan pada jalur arus lalu lintas laut kapal penumpang dari pulau Madura dan pulau Gili ke Probolinggo, maupun sebaliknya.
Pada Ramadan sekaligus jelang lebaran kali ini, banyak warga pulau Gili, yang berbelanja kebutuhan sembako dan kebutuhan lebaran ke pulau jawa khususnya di Probolinggo.
Menurut AKBP Iwan Setyawan, kondisi cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, sangat membahayakan warga yang menaiki kapal. Untuk itu pihaknya akan semakin meningkat patroli laut guna memastikan perairan Probolinggo aman. Patroli laut jalur laut arus mudik dan balik, diperkirakan lonjakan pemudik lewat arus laut dari kepulauan mulai H -7, kata AKBP Iwan. [awi,bas,wap]

Tags: