Mulai Vaksinasi Booster

Pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi booster (penguat) kepada seluruh rakyat Indonesia secara gratis. Bahan vaksin telah dikirim ke 244 kabupaten dan kota, yang telah melaksanakan vaksinasi dosis kedua sebesar 50%. Telah disediakan sebanyak 113 juta dosis. Termasuk 21 juta dosis akan digelontor selama selama bulan Januarti (2022) ini, dengan prioritas kelompok rentan, dan lanjut usia (Lansia). Bersamaan dengan “pekan vaksinasi” anak usia 6 – 11 tahun.

Vaksin booster (penguat), perlu diberikan sebagai perlindungan “ekstra” terhadap penyakit. Selain merespons varian CoViD-19 yang selalu memiliki mutasi, vaksin booster bisa merespons keberadaan lebih cepat. Namun tidak mudah menyediakan vaksin booster, karena seluruh dunia masih membutuhkan suntikan pertama, dan suntikan kedua. Pada beberapa merek vaksin, hanya dibutuhkan sekali suntik. Sehingga pada pemberian booster secara heterologous (merek campur) cukup dengan dosis separuh.

Beberapa merek vaksin booster dengan dosis separuh, diberikan berdasar catatan vaksinasi terdahulu. Karena beberapa merek vaksin cukup diberikan hanya sekali suntik, misalnya, Johnson & Johnson (Janssen). Booster untuk vaksin Janssen, diberikan separuh dosis. Sedangkan mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan Sinovac, yang disuntikkan dua kali. Sehingga booster (suntikan ketiga) diberikan dosis yang sama dengan suntikan pertama dan kedua.

Pemberian dosis vaksin booster seyogianya dikawal ketat Satgas Penanganan CoViD-19, terutama aplikasi ter-integrasi pusat dan daerah. Karena berpotensi kesalahan pemberian vaksin booster, dan kegaduhan lain. Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) telah memberikan izin penggunaan dalam kedaruratan (Emergency Use Authorization, EUA) pemberian vaksin booster. Yakni, CoronaVac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Masing-masing dengan takaran berbeda untuk booster.

Meng-geber suntikan booster, menjadi pertanda bahwa penanganan pandemi di Indonesia tergolong sangat baik. Vaksinasi “ekstra” bukan sekadar retorika. Melainkan didukung fasilitas kesehatan sebanyak 10 ribu Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Di seluruh dunia, tidak terdapat dukungan fasilitas kesehatan sebanyak di Indonesia. Keserentakan dan kecepatan vaksinasi bisa dilakukan di Indonesia, bersamaan dengan menurunnya kasus positif baru CoViD-19.

Realita selama ini, setiap penyelenggaraan vaksinasi selalu diserbu masyarakat segala lapisan, dan segala umur. Panitia selalu kewalahan, karena sejak lepas subuh sudah diantre calon penerima suntik vaksinasi. Realita pula, setiap even vaksinasi tidak mampu membendung antusiasme masyarakat. Selalu lebih besar jumlah peminat dibanding ketersediaan vaksin. Saat ini sekitar 117 juta rakyat Indonesia telah menerima suntik vaksin komplet (dua kali), serta 170 juta masyarakat menerima suntikan pertama.

Vaksinasi booster, juga sebagai sukses lobi pemerintah (Kementerian Luar Negeri) pada tataran dunia. Terutama kerjasama internasional melalui GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization). Tak lama (Pebruari 2022) vaksinasi CoViD-19 telah mencapai lebih 70%. Imunisasi telah menjadi mandatory konstitusi, sebagai kewajiban pemerintah.

Bahkan dijamin sebagai hak asasi manusia (HAM). Tercantum dalam pembukaan konstitusi (yang sakral). Serta dikukuhkan UUD melalui pasal 28H ayat (1). Dinyatakan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”

Vaksinasi (sebagai imunisasi) tertuang dalam UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pada pasal 153, dinyatakan, “Pemerintah menjamin ketersediaan bahan imunisasi yang aman, bermutu, efektif, terjangkau, dan merata … untuk pengendalian penyakit menular ….” Terdapat frasa kata “aman, bermutu,” berarti wajib memenuhi berbagai peraturan. Termasuk UU Jaminan Produk Halal.

Tenaga Kesehatan masih menjadi garda terdepan perlindungan jiwa (kesehatan) sampai pandemi segera berlalu.

——— 000 ———

Rate this article!
Mulai Vaksinasi Booster,5 / 5 ( 1votes )
Tags: