Narkoba Bentuk Proxy War terhadap NKRI

Danrem sedang memaparkan didepan sekitar 250 peserta tentang Proxy War yang harus selalu diwaspadai. [hasan amin/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Maraknya penyelundupan Narkoba dengan berbagai bentuk ke Indonesia akhir-akhir ini, ternyata mendapat perhatian khusus dari Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto, Kol Kav Gathut Setyo Utomo.
Hal ini terbukti saat melakukan Program serbuan teritorial Sahabat Sejati Sehari Bersama TNI di Lapangan Yonif Mekanis 521/DY, Kediri, Sabtu (16/9) lalu. Kolonel  Gathut menyampaikan wawasan kebangsaannya di depan 250 para peserta yang notabene berlatar belakang pelajar dari enam Kodim jajaran ini. Yakni Kodim Kediri, Kodim Lamongan, Kodim Mojokerto, Kodim Jombang, Kodim Bojonegoro dan Kodim Tuban ini.
Kol Gathut menyampaikan materi bertemakan Proxy War kepada para peserta. Jika tren perang saat ini ada tiga macam yaitu, Satu, asimetris perang atau perang kekuatan militer yang berbeda. Dua, Hibrida perang atau menggabungkan teknik konvensional dan non konvensional untuk menghancurkan kekuatan lawan dan yang Ke tiga, Proxy War atau dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau pihak lain untuk berperang melalui berbagai aspek Ipoleksosbud Hankam yang dikendalikan oleh satu negara dengan tujuan untuk menghancurkan negara sasaran.
”Salah satunya memasukan Narkoba agar generasi mudanya mentalnya rusak dan tidak berkwalitas termasuk yang akhir- akhir ini kita lihat bersama penyelundupan Narkoba bertubi- tubi masuk ke Indonesia. Hal ini salah satu bentuk Proxy War  yang didalangi pihak luar maupun dalam untuk membenturkan bangsa indonesia sendiri,” jelas Danrem.
Lebih lanjut, dijelaskan Danrem, salah satu sasaran dari Proxy War sebenarnya untuk kepentingan pangan dan minyak bumi. Dimana jika dunia sudah mengalami krisis energi maka Indonesia yang berada di lintasan katulistiwa yang terkenal akan kaya sumber alam ini yang diincar oleh negara itu. Maka para peneliti dari Indonesia telah melakukan riset terhadap tumbuhan jarak dan sawit untuk menggantikan minyak bumi.
Wawasan kebangsaan  ini juga dihadiri Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, MSi (Han), Danyonif Mekanis 521/DY, Letkol Inf Made Sandi Agusto, Kasbrig 16/WY Letkol Inf Verianto Napitupulu serta seluruh Dandim jajaran Korem 082/CPYJ dan Danramil jajaran Kodim 0809/Kediri. [min]

Tags: